Kupikir kisah senior-junior bak film-film begitu lah menarik. Kisah junior dan senior keren yang mengundang rasa iri bak perkumpulan pangeran dan putri. Kisah junior biasa dan senior menawan yang diwarnai berbagai intrik hingga menciptakan suatu kedekatan. Atau kisah junior beruntung yang dekat dengan berbagai senior beragam karakter nan menarik. Senior tampan, pintar, baik hati, dan segudang hal lainnya yang menambah kesempurnaan mereka.
Namun nyatanya, aku harus menelan angan-anganku. Mungkin terlalu jauh aku berharap, atau mungkin keberuntungan tak menyertaiku. Gambaran akan sosok sempurna senior yang didamba justru tak pernah ku temui. Jangankan salah satu ciri tersebut berhasil di dapatkan, dengan ciri yang mendekati saja begitu sulit didekati. Seakan berbagi satu bagian sel yang sama, mereka hanya mementingkan apa yang terlihat, cenderung memilih untuk dekat dengan junior yang menarik, terkenal, visual memukau, pintar, dan kaya. Mereka tak tertarik pada junior biasa sepertiku. Mereka tak mengulurkan tangan, menutup jalan yang terbuka.
Seperti kumpulan “Makhluk” di hadapanku ini, para senior menyebalkan yang tengah asyik bersenda gurau bersama para junior yang tak kalah menyebalkan. Seorang pemuda berkulit putih berdiri diantara kerumunan gadis yang duduk di kursi panjang sisi kiri berdekatan dengan dinding pembatas ruangan sebelah, tampak begitu asyik bercengkrama dengan gaya sok ganteng. Beberapa dengan tampilan biasa-biasa saja bergerombol, duduk lesehan berlindung dibalik dinding yang terhalau sinar matahari, mereka tengah tertawa terbahak bersama beberapa gadis dan pemuda lainnya sembari sesekali bersuara keras, sibuk bermain kartu. Sementara yang lain menyebar di beberapa sudut lainnya, entah sibuk mojok dengan telepon genggam masing-masing, menggoda siapapun yang kebetulan melintas didekat mereka, atau berceramah dengan sok kerennya.
"Ampun! Ngak ada yang beres para senior disini! Hiiih...!" Aku bergidik tak senang seperti sebelumnya-sebelumnya, setiap berhadapan dengan kondisi amburadul seperti ini aku seolah mendapat firasat buruk.