Tentang Thawiyyah:
"Tha dan wiyah, ya dua insan yang saling mencintai. Cinta yang murni tapi penuh keraguan di dalamnya. Cinta yang tulus tapi penuh dengan likunya. Cinta yang bukan hanya menceritakan dua orang saja, tapi juga mengikat keluarga dan keputusan semesta. Pertanyaan "Apakah mereka benar-benar berjodoh?" terus memutar di kepala.
Tulisan ini saya baca tahun 2018 lalu. Sepertinya penulis menambahkan banyak penyedap rasa sehingga saya begitu candu untuk terus mengikuti alur ceritanya .
Setiap kata mampu menghipnotis pembaca. Ya sekarang saya sadar saya telah dihipnotis (detik ini juga saya kepikiran untuk nuntut penulis), hingga turut merasakan setiap emosi para tokoh. Saat tokoh saling mengutarakan cinta, saya merasa berbunga-bunga. Saat mereka rindu, saya juga merasakan rindu yang amat. Saat mereka bimbang, saya juga turut di ambang. Saat salah satunya terkesan berkhianat, saya juga merasakan sakit yang teramat.
Tha, sosok lelaki yang cukup keras kepala, plin-plan, namun bertanggung jawab, termasuk dalam urusan cinta. Tapi aku pernah membenci sosok ini, kata-katanya begitu menusuk, sakit hati membacanya (baca surel 29)