Thawiyyah

Daud Farma
Chapter #35

35

Tha;

Wiy, alhamdulillah aku sudah sampai di rumahmu. Benar kata ibuku tadi aku ke kota lalu mampir sebentar di rumah teman. Minum kopi setengah jam kemudian aku menuju kampung Sepakat. Aku juga disambut kedua orang tuamu dengan hangat dan santun. Aku bahagia sekali saat akhirnya bisa mengetuk pintu rumahmu. Dulu hanya sampai di halamanmu lalu kamu mengusirku, Wiy. Tadi ketika aku disambut, aku salam cium bapak dan ibumu tapi mereka malah memelukku, ibumu mencium pipiku. Beliau berasa aku ini sudah jadi anaknya, Wiy. Lima menit kemudian, masyarakat kampung Sepakat yang lalu-lalang di depan rumahmu mengucapakan: assalamualaikum padaku. Begitukah sopan santun yang diajarkan pada orang kampung Sepakat, Wiy? Tidak pelit mengucap salam pada tamu di kampung halaman mereka. 

Ibumu juga tertawa dan masih heran kenapa aku malah ke sini sedangkan kamu ke rumahku. Ibumu mengira ini adalah sengaja kita rencanakan, padahal tidak kan, Wiy? Kamu kan yang ingin duluan ke rumahku, Wiy? Kamu harus ngaku nanti sama ibumu, Wiy. Tetapi aku jawab ke ibumu bahwa aku juga ingin minta maaf padamu, makanya aku datang ke rumahmu.

Ternyata kamu jujur, Wiy, orang kampungmu sudah tahu siapa diriku?! Dan kamu tahu, Wiy? Saat aku mau pamit pulang, orang tuamu tidak membolehkanku. Menyuruhku menginap, Wiy. Sudah kubuat banyak alasan, namun aku tetap ditahan. Akhirnya aku menyerah dan duduk di ruang tamu. Tidak lama kemudian ibumu keluar dari dalam kamarmu dan menyuruhku istirahat di dalam. Kata ibumu, beliau baru saja merapikan kamarmu yang seperti kapal pecah, Wiy. Tetapi begitu aku masuk kulihat sudah rapi, meskipun masih beda jauh dengan kerapian kamarku.

Sepertinya kamu tidak mengurus kamarmu ya, Wiy? Humm, jangan sampai ketika nanti aku pulang kudapati kamarku seperti kandang ayam, awas loh ya!?

Namun ada satu hal yang membuatku betah tinggal di kamarmu, Wiy, kamu tahu apa dia? Yaitu kamarmu dindingnya warna biru muda, lemarimu warna ungu, seprai kasurmu warna cokelat, meja belajarmu gambar mickey mouse beragam warna dan ternyata kamu juga banyak mengoleksi buku bacaan. Kulihat banyak novel di sini. Oh ya, kan kamu suka baca novel juga ya, Wiy? Tenyata kamu sudah baca novel filsafat: Dunia Sophie yang ditulis Jostien Gaarder.

Lihat selengkapnya