Tha;
Ya, Wiy, kau benar. Aku sudah lama melupakanmu. Sejak aku menikah dengan istriku, aku sudah lama membunuh cintaku padamu. Sekarang cintaku bertunas baru, aku mencintai istriku seorang, aku tidak ingin menduakannya. Aku syang padanya. Jangan kau hancurkan rumah tangga kami, Wiy! Jangan lagi kirimi aku surel, nanti istriku cemburu.
Lupakan aku, Wiy, buang aku dari ingatanmu. Leburkan perasaan yang masih melekat di jiwamu, biarkan rasa itu pergi, berlalu tanpa sisa. Sebab penantianmu hanyalah sia-sia! Semakin lama kau akan makin terluka!
***