Tha;
Aku bosan mengingatkanmu, Wiy. Kita sudah tua, janganlah seperti anak kecil lagi. Aku tidak tertarik membaca surelmu! Membosankan! Surelmu melukai hati istriku saja!
Menikahlah, Wiy. Jangan jadi perawan tua. Jangan turuti cintamu yang sudah menikah dengan orang lain. Di dunia ini masih banyak laki-laki yang baik akhlak dan takwanya. Di dunia ini lelaki bukan hanya, Tha seorang.
Menikahlah. Sekarang umurku sudah empat puluh tiga tahun, umurmu empat puluh lima. Kamu menunggu sudah tiga puluh lima tahun. Kamu telah lama sekali menunggu, Tha.
Sudahlah, Wiy, menikahlah. Aku tidak mau menikah dengan perawan tua. Aku sudah punya istri, tidak tega aku menduakannya. Maaf.
***