Wiy;
Tha, sejauh ini, aku masih menjaga nama baik dan harga diriku sebagai perempuan. Namun perlu kamu ketahui Tha, seseorang yang disenangi, dicintai, disayangi, dikagumi, dirindukan dan semacamnya. Apalagi cinta itu sudah melekat, erat, tertanam, tumbuh subur dan membahagiakan dulunya, sungguh sangat sulit untuk meninggalkannya atau sekadar merelakannya pergi sebentar saja pun tidak kuat, apalagi sampai merelakannya pergi selamanya? Hilang begitu saja? Oh, sungguh amat berat sekali bagiku Tha.
Melepaskanmu pergi sama halnya membunuh diriku sendiri. Kamu adalah aku, kamu sudah berada dalam diriku, aku nyaman bersamamu, aku terhibur karenamu, aku benar-benar menyanyangimu. Apakah ada orang yang sanggup menusuk jantungnya dengan belati setiap waktu? Apakah ada orang yang melukai dirinya dengan keris setiap saat? Ada, Tha, akulah orangnya dan ini karena terpaksa, demi kebaikanku juga.
Kalau tidak demikian, kalau tidak sekarang aku merasakan betapa sakitnya luka yang kena jeruk nipis ini, maka perihnya akan kutanggung hingga hari tuaku nantinya, hingga aku mati sebab cinta sejatiku tidak menikahiku. Sakitnya akan kutanggung hingga aku mati. Aku memang harus melukai diriku dari sekarang dan menyembuhkannya perlahan dengan mencintai dan terus merindukanmu.