Thawiyyah

Daud Farma
Chapter #94

94

Wiy;

Selamat jalan, Tha, cinta pertamaku. Oh, cinta bagaimana lagi yang paling sakit?

Dulu pernah tumbuh dua pohon bunga matahari di halaman rumahku, tak lama kemudian bunga itu tumbuh tinggi dan mekar. Bunganya cantik dan harum, kuning nan indah.

Sedang indahnya bunga matahariku itu, datang badai yang menabraknya, ia menghilang seketika. Sebenarnya ia tidak menghilang, ia masih ada di seberang sana, namun aku tidak bisa ke sana untuk meraihnya.

Badai itu telah memisahkan aku dan bunga matahariku, yang meskipun tidak jauh dari jendela kamarku. Badai memutuskan jembatanku menujunya. Kamu tahu badai itu apa, Tha? Adalah di saat kamu mendiamkanku, di saat kamu akhirnya lelah membalas surelku.

Lihat selengkapnya