Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba di waktu dini hari setelah hari pertama kerja, Iqsal terbangun dari tidur. Aku melihat sekitar kamarku yang gelap gulita. Iqsal menyalakan lampu belajar yang berada di meja kabin samping kasur. Di atas meja kabin rupanya ada boneka Creepypasta berambut abu-abu memakai seragam sekolah setelan hitam putih yang robek-robek. Lama kelamaan Iqsal terlarut melamun menatap boneka itu yang mirip seperti hantu Matthew. Iqsal jadi membayangkan momen kenangan saat berteman dengan hantu Matthew. Boneka creepy ini pun diberi nama Labeouff oleh Iqsal karena Matthew adalah anak dari keluarga kerajaan De'Labeouff.
Sunyi dan sepi, itulah yang Iqsal rasakan ketika menulis buku harian di waktu jam pukul 02:00 pagi, dia jadi lebih leluasa menuangkan perasaannya ketika beraktivitas di hari kemarin. Iqsal mencatatnya agar tidak lupa apa kebiasaannya selama dia hidup setiap hari. Jika benar Black Satanic kembali lagi, Iqsal juga harus turun tangan untuk melawannya. Awal kemunculan Black Satanic di markas Organisasi Ilmu Hitam, Beliau belum pernah menunjukkan kemampuan aslinya dalam hal ilmu hitam. Intinya Black Satanic ini seorang pendeta yang sesat, punya kepercayaan Tuhannya sendiri mengagungkannya dan mengajarkan ke orang-orang supaya ikut golongan yang terbilang sesat. Iqsal terus menulis sampai waktu pagi hari tiba.
Burung-burung berkicauan, terdengar ayam jantan berkokok menandakan pagi hari sudah tiba. Mari kita lihat apa yang dilakukan Iqsal di dalam kamarnya. Lampu belajar di atas meja kabin padam, rupanya Iqsal ketiduran dalam posisi duduk di kursi yang mepet meja kabin. Buku hariannya menjadi tumpuan bantal di kepalanya. Namun tiba-tiba ada suara ban sepeda motor Kawasaki ngebut pas banget lewat depan rumah Iqsal yang membuat si anak Ghost Writer itu langsung terbangun dari tidurnya. Dia mengucek matanya menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan waktu pukul 06:45 pagi. Seketika mata Iqsal melotot, dia buru-buru masuk ke kamar mandi tanpa bawa handuk. Suara gemericik air dalam kamar mandi terdengar deras sampai seluruh ruangan rumah. Setelah mandi selesai, Iqsal berganti pakaian seragam setelan baju hitam dan celana biru SMK. Dia gunakan pakaian ini untuk sementara waktu karena belum dapat seragam khusus member Catseye.
Ketika keluar dari rumah, alangkah terkejutnya Iqsal menoleh ke rumah lama Tommy yang sudah ada orang-orang yang gotong royong membawa perabotan rumah. Nggak mau ketinggalan informasi, Iqsal mampir sebentar ke rumah lama Tommy, di area halaman depan Iqsal menemukan sebuah kardus yang didalamnya ada mahkota raja Labeouff. Seingat Iqsal, tahun lalu dia pernah menitipkan mahkota raja Labeouff ke ruang barang antik ayahnya Tommy. Tetapi karena sekarang sepertinya ada penghuni baru di rumah lama Tommy yang tingkat 3 ini, semua barang milik keluarga Tommy dikeluarkan semua. Iqsal pun mengambil mahkota raja Labeouff, akan tetapi dia dicegah oleh seorang anak lelaki berambut hitam gondrong, berkulit putih, berkepala bulat, bibirnya biasa dan memakai pakaian pasien warna hijau muda. Dia menatap muka Iqsal yang tampak malu dan takut.
“Kau mau bawa kemana mahkota ini, apakah itu punyamu?” tanya lelaki tersebut.
“Iya, ini adalah mahkota raja Labeouff.” jawab Iqsal.
Lelaki itu membiarkan Iqsal bawa pulang mahkota raja Labeouff ke rumahnya, dia lanjut bantu angkat tv tabung ke dalam rumah lama Tommy.
Iqsal pun menaruh mahkota raja Labeouff di bawah kasur, dia berpikir sejenak kenapa si lelaki tadi memakai pakaian pasien rumah sakit. Jangan-jangan yang dibilang Tommy kemarin benar, berarti si lelaki ini adalah kliennya Iqsal, dia itu pasien rumah sakit jiwa yang punya koneksi sama Black Satanic. Iqsal membuka resleting tas laptop, untung didalamnya ada kertas gambar creepy yang dia simpan di dalam map. Iqsal balik lagi keluar rumah, dia menghampiri si lelaki pasien rumah sakit jiwa lalu menunjukkan kertas gambar itu padanya.
“Tolong buang gambar itu, aku nggak mau mimpi orang itu lagi.”
Iqsal pun menyobek kertas gambar creepy itu, lalu membuangnya tepat ke dalam tempat sampah.