"Clark ... kamu bisa ke tenda sebelah? Sepertinya dia mulai kesakitan. Aku akan menjaga yang satu ini." Suara sosok asing yang samar - samar terdengar di telingaku.
Entah kenapa, saat itu tubuhku terasa sangat lemah seperti saat pertama kali aku masuk ke rumah pemberian B&W Corporation itu. Dengan mata yang susah terbuka, aku malah mengerang kesakitan karena usahaku menggerakan tubuh.
"Ohh kamu udah bangun? Tenangkan dirimu. Kamu tidak kenapa - kenapa, tidak seperti yang lainnya. Kamu berbeda. Toto ... bisa ambilkan air putih untuknya?" Ujar Wanita tadi yang mulai beranjak duduk di ranjang asing ini.
"Wouf - Wouf - Wouf." Suara gonggongan anjing yang datang entah dari mana.
Reflek karena aku melihat sosok anjing itu aku pun terperanjat dari ranjangku dan terjatuh di sisi yang lain dari anjing itu. Aku pun kembali mengerang karena rasa sakit yang tidak tertahan ini.
"Tenangkan dirimu. Sudah kubilang tenang masih saja ngeyel ya kamu. Ini Toto, anjing kesayanganku. Dia gak akan menyakitimu. Kecuali, ketika tembok itu terbuka." Ujar wanita asing itu.
Dengan rasa sakit yang tak tertahan. Aku pun mulai memberanikan untuk berbicara dengan wanita itu. Karena suasana yang sangat berbeda dengan rumahku sebelumnya. Sepertinya aku terbangun di tempat yang salah. Tenda lusuh, wanita yang berteman dengan anjing, dan ranjang reyot ini. Sangatlah berbeda dengan rumah yang sebelumnya.
"Wait, ini gua dimana? Terus elu Siapa?" Ujarku penuh tanya.
"Lah, baru bangun udah ngegas. Udah kubilang tenangkan dirimu dulu. Kan kalau udah tenang jadi enak ngobrolnya. Sebelumnya sih kenalin, namaku Clara. Dan anjing ini namanya Toto. Jadi, jangan takut dengan kami berdua. Kalau soal kamu sekarang dimana, kamu ada di Distrik Ketiga. Distrik Hujan." Jelas Clara.
"Clar - Clara? Ini gua dimana ya? Mana badan gua sakit banget. Terus soal distrik ketiga, itu apaan lagi?" Tanyaku mencecar sembari menepuk-nepuk badanku yang sakit ini.