The Adventum: Nemesis

ariseoflia
Chapter #4

Bab 3 | Adventum Soliter

Lucas berbelok setelah melewati sejajaran bangunan tingkat dan berhenti pada salah satu diantaranya. Sebuah gedung bercat putih yang terhimpit rumah tua serta memiliki bendera Kerajaan Vorhall—kepala rubah dan tongkat menyilang—berkibar di bagian atas pojok tiang pintu.


Gedung serikat beroperasi secara resmi lengkap dengan petualang yang telah lolos seleksi kualifikasi. Adventum yaitu lembaga yang dibentuk atas wewenang para Raja untuk menampung segala permohonan warga, perburuan monster dan melindungi wilayah kota atau desa.


Sesampainya disana, Lucas lekas menyambangi area resepsionis untuk pembaruan statusnya sebagai Lutetium. Beyza, si perawan tua tersipu malu sembari menangkup pipinya sok imut. Bola matanya bergulir dari atas sampai bawah memuja sosok remaja tampan itu. Hidung mancung, rahang tegas, netra keemasan yang tajam serta rambut panjangnya kurang lebih melewati telinga diikat asal.


Lucas tak acuh karena sudah terbiasa dengan sikapnya. Beyza memang genit terhadap semua lelaki yang menurutnya berpenampilan menarik. Mulai jengah dia menggebrak meja hingga wanita itu berhenti terpesona.


“Jangan buang waktuku, bekerjalah yang benar.”


“Oh, sayang. Kau masih saja mudah marah.” Wanita yang sudah menginjak kepala tiga itu mencubit otot lengan di hadapannya gemas. “Selamat ya atas keberhasilanmu!”


“Terimakasih.” Lucas menyerahkan kartu identitasnya—plat tembaga dengan pahatan huruf bertekstur timbul—setelah Beyza mengeluarkan sebuah kotak batu berceruk dari balik meja. Cahaya putih seketika berpendar saat benda pipih tersebut diletakkan ke dalamnya lalu menghilang.


Alat sihir yang secara umum berfungsi untuk merekap poin hasil dari berburu monster selama berpetualang. Data-data tersebut ditransfer melalui koneksi gelombang sihir kemudian tercatat instan ke lembaran perkamen. Perihal pengelolaan arsipnya diserahkan langsung kepada pihak administrasi gedung serikat.


Sebentar lagi gedung akan ditutup namun masih ada beberapa petualang yang berdiam di tempat. Duduk bergerombol bersama kelompoknya, melirik Lucas tak senang sambil berbisik.


Mereka iri atas perkembangan pesat Lucas. Padahal sebelumnya hanya seorang petualang baru bahkan kelas Zirconium. Adventum tingkat paling rendah dalam serikat.


“Apa kau bilang naik tingkat jadi Lutetium?!”


“Dia belum lama daftar, baru setengah tahun yang lalu!”


“Tidak mungkin pasti curang.”


“Tapi bukankah dia sangat hebat mampu melakukan semuanya sendiri?”


Beyza menggelengkan kepala tak habis pikir terhadap mereka. Sementara yang jadi subjek pembicaraan hanya bergeming, pura-pura tidak dengar. Hal ini memang bukan yang pertama kali dimana Lucas acapkali diremehkan.


Jika saja peraturan dilarang melukai sesama petualang ditiadakan. Lucas sudah pasti menebas lidah mereka semua supaya berhenti bicara omong kosong.


“Jangan terlalu dipikirkan ya?”

Lihat selengkapnya