The Arsakha Kids

Novita Darmayanto
Chapter #2

Ren Afnan Arsakha

Di ruangan gym milik sekolah Harmony Hills High School terdapat ruang khusus para anak-anak anggota club olahraga tinju, di ruangan itu pun ada seorang pemuda tampan dan jangkung, badan atletis, kulit cenderung Tan sedang berlatih bersama rekannya di atas ring. Tentu latihan mereka diawasi oleh sang pelatih dan wasit sekaligus para teman-teman nya yang menunggu giliran jelas masih berlatih dengan samsak masing-masing.



Ren Afnan Arsakha, nama pemuda itu yang sedang menatap fokus dan dingin lawannya. Niki nama lawan nya, pemuda yang menjadi kawan Ren di kelas namun menjadi lawan jika sedang latihan. Mereka saling berhadapan tentu dengan gayanya masing-masing, kedua pemuda itu berputar-putar di atas kanvas sambil menunggu kesempatan untuk menyerang. Tak lama setelah menunggu dan menjajaki, Ren yang kehabisan kesabaran segera melayangkan pukulan kerasnya. Niki yang tak sempat mengambil pertahanan sontak tubuhnya bergetar dan goyah, melihat hal itu. Ren tidak akan menyia-nyiakan kesempatan maka ia kembali melayangkan pukulan-pukulannya.



Berkali-kali Niki harus menerima pukulan-pukulan keras dari Ren, walau sempat menahan pukulan Ren dengan kedua lengannya membentuk benteng namun tetap saja pukulan Ren masih terasa menyakitkan. Niki pun harus mengambil tindakan, dengan gerak kakinya yang sangat lincah Niki mengelak dan menghindar dan di saat itu juga ia berinisiatif menyerang. Namun sayang semua pukulan nya tidak mengenai Ren.



Teng.. teng.. teng.. ronde kedua berakhir, namun tidak ada salah satu dari mereka yang terlihat letih sampai mereka kembali ke sudut tinjunya. Menduduki diri masing-masing di atas bangku sebelum naik ke atas ring kembali, mereka meneguk minuman yang sudah tersedia disana. Sambil melihat pak Axel pelatihnya menghampiri mereka.



"Pertahanan kalian berdua sudah cukup bagus tapi tetap kalian harus bertarung sekuat tenaga" ucap pak Axel pada dua anak Adam itu.


"Terimakasih pak, saya akan lakukan yang terbaik" timpal Ren.


"Saya juga pak" sambung Niki.


Lihat selengkapnya