Tepat pada malam pergantian tahun aku dan ketiga sahabatku bermain disebuah tempat yaitu sering disebut dengan markas gamers.
Aku bertanding game online bersama mereka sampai larut malam.
tiba-tiba aku teringat akan janjiku kepada kedua orangtuaku bahwa aku akan membantu mereka untuk merenovasi rumahku yang sudah cukup tua.
"Astaga, udah jam berapa ini?"Aku bergegas menutup layar komputer yang berada di depanku.
"Udah pukul 12,eh pulang yuk broo." Sambut Zidan yang juga menutup layar komputernya.Disusul oleh dirga"yokk,Rian pulang woy".
"iya,bentar tunggu"Sahut Rian nyaris tak terdengar.
Zidan mendesis"Cepet,ahh lama banget sii".
Mereka menuju mobil milik zidan meninggalkan markas dan menuju kerumahku.
Ditengah perjalanan Hawadingin mulai menusuk kulitku.
Aku duduk paling depan tepat disamping Zidan yang sedang menyetir mobilnya.
Sedangkan Rian dan dirga duduk dibelakang supirTerlongong-longong bengong Diam membisu.
Rasacemas,khawatir,dangelisah menghantuidiriku.Kubuka ponselku yang sedaritadi bergetar,Sudah hampir 15 panggilan dari kedua orangtuaku yang terlewatkan olehku.