Stiker iklan menempel di tiang lampu jalan dan rolling door toko-toko yang sudah tutup. Tulisannya tidak lagi jelas, tapi tetap saja dibiarkan disana karena sudah menempel terlalu lama dan saling menumpuk dengan stiker-stiker yang lebih tua sebelumnya. Saluran got di bawah jalan di depan pertokoan menghembuskan bau lembab dan asam Sampai masuk melalui ventilasi udara gedung-gedung yang ada di sekitarnya. Beberapa laki-laki muda yang sedang mabuk tersungkur di depan sebuah nightclub yang terletak di ujung jalan dengan lampu terang dan musik menghentak yang sayup-sayup terdengar ketika pintu terbuka.
Sebuah mobil polisi berjenis Pontiac sedan berjalan pelan di jalan di depan sebuah club berwarna merah marun tersebut. Sang polisi menatap dua orang berbadan besar yang berjaga di pintu nightclub dengan pandangan seakan mengatakan "Usahakan Jangan ada masalah malam ini."
Seakan paham apa yang dimaksud, salah satu bouncer alias penjaga atau tukang pukul club ini menyentuh ujung fedoranya serta mengangkat salah satu alisnya menandakan kalimat, "Tentu bos."
Di dalam club, terlihat seorang gadis berwajah luar biasa cantik, bersudut tajam dan tegas sedang menenggak segelas martini. Sepasang kaki jenjangnya yang dibalut chino 3/4 dan flat shoes bermodel oxford saddle saling bersilang, santai sekaligus elegan. Gaya rockabilly-nya sangat menonjol. Kemeja swing lengan pendek yang digulung di bagian lengan dan kerah yang dinaikkan diperkuat dengan gaya rambut bandana-wrapped yang menyembunyikan rambut sebahunya sangat mewakili gaya tak acuh sekaligus garangnya. Bibirnya bergincu merah tebal menjepit sebatang rokok yang baru saja dinyalakan.
Club milik kelompok bhuta ini dulunya direbut dari kelompok Jim yang 'merger' dengan kelompok Gandharwa. Kekuatan kelompok bhuta memaksa golongan Jim dan Gandharwa undur diri dari dunia hiburan malam dan lebih memokuskan bisnis mereka dalam diam pada hutang piutang alias rentenir atau korupsi dan penyogokan yang bekerja Sama dengan para Batara, pejabat atau aparat.
Terlihat ada sekitar tujuh Sampai delapan orang pengunjung yang menikmati alkohol Sambil juga memerhatikan penampilan trio atau tiga orang yang berada di panggung kecil memainkan musik swing jazz lembut Sampai bebop yang menderu. Tak lama satu dua orang pengunjung lagi masuk ke club. Tanpa sengaja mata mereka berbenturan dengan pandangan sang gadis. Benturan pandangan mereka ini secara otomatis membuat keduanya melepas fedora dan menundukkan kepala sebagai tanda hormat. Ia sendiri tak acuh Sama sekali, malah menghisap rokoknya lebih dalam. Jelas sekali terlihat bahwa semua orang tahu betapa tinggi dan terhormat posisi gadis tersebut di wilayah ini.
Padahal sebelumnya gadis ini telah lebih dahulu dikenal dengan beragam image yang disebabkan isu dan gosip yang menggambarkan dirinya sebagai seorang gadis yang kekar nan garang. Ia dikenal memiliki tubuh bongsor dan wajah yang Sama sekali tidak rupawan. Memang benar bahwasanya sang gadis memiliki tubuh semampai yang melebihi tinggi rata-rata kaum pria, namun begitu tidaklah bisa dikatakan ia bertubuh bongsor.