Asap yang begitu kental dengan bau mesiu yang sama pekatnya menyergap tempat peperangan tersebut. Warna putih bukan lagi berarti suci dan hitam adalah keburukan. Warna putih kini menjadi sebuah simbol dan tanda kematian, kematian di dalam dunia mafia, sedangkan hitam adalah tanda sebuah misteri tentang kehidupan dan kematian itu sendiri. Janaka terlempar karena ledakan keras. Punggungnya menubruk pilar. Homburg krem nya terlepas. Ia sendiri kemudian jatuh tertelungkup tak sadarkan diri. Pecahan material, semen dan bebatuan serta debu menutupi sebagian tubuhnya.
Di saat itu pula seorang perempuan mendekati Janaka. Perempuan itu memiliki rambut hitam ikal yang indah, dihiasi pita berwarna terang. Ia sendiri mengenakan halterneck circle dress berwarna hijau terang berbahan Duchess Satin yang membuatnya terlihat ceria namun tetap feminin. Rupa wajahnya sangat cantik. Ada sedikit aura ketegasan yang tersembunyi oleh senyum ceria dan genit. Bibir merahnya adalah hal utama yang membuat Janaka kesengsem.
Kedatangannya menciptakan sebuah keadaan kontras dengan keadaan yang ada sekarang. Perempuan yang mendadak datang entah darimana tersebut Jimambang namanya. Ia adalah istri kedua Janaka. Lalu bagaimana ia bisa tiba-tiba muncul, datang dan mendekati Janaka yang terlempar oleh serangan musuh?
Tentu saja, urusan perempuan Janaka berada di puncak rantai makanan. Susah dikatakan mana istri, mana gundik, mana selir, mana pacar. Semua perempuan mengemis cinta pada Janaka, dan sebagai seorang don juan kelas paus, bukan lagi kakap, ia hampir tak pernah menolak cinta mereka. Ia bahkan memberi setiap perempuan yang datang kepadanya segala yang patut diberikan pada seorang perempuan. Cinta, harta, senggama, bahkan jiwa. Terdengar klise dan dibuat-dibuat, tapi semua perempuan yang pernah berbagi kehangatan dan asmara dengan Janaka mengakui bahwa tidak ada pria yang mereka inginkan selain Janaka seorang.
Jimambang adalah putri dari seorang begawan. Begawan sendiri adalah sebutan bagi para pelaku bisnis yang memiliki kedekatan dengan para batara, yaitu para aparat penegak hukum, politisi atau tokoh-tokoh politik, dan pejabat negara lainnya. Para begawan dikenal dengan sumber daya mereka yang kaya, seperti senjata, pasukan dan kekuatan politik lainnya.
Ayah Jimambang, begawan Wilawuk, adalah mantan seorang anggota militer yang mendirikan perusahaan Pringcendani Arms. Perusahaan ini dikenal dengan bisnis persenjataan legal - dan ilegal tentunya - yang didukung penuh oleh para batara. Perusahaan persenjataan Pringcendani merupakan rekanan para batara dalam memasok senjata, melakukan penelitian dan pengembangan senjata jenis baru serta bisnis-bisnis keamanan lainnya, seperti jasa personil keamanan swasta dan sejenisnya.