Selalu ingat, sesuatu yang tidak peduli nanti akan peduli pada masanya.
*****
Tepat tiga hari yang lalu setelah tawuran waktu itu, Rycca di panggil oleh guru BK dan diberi beberapa pertanyaan.
Tiga hari yang lalu...
"Kenapa tas kamu tertinggal di kelas?"
"Dan kenapa setelah jam istirahat kamu tidak ada di kelas?"
"Kamu madol ya? Ikutan tawuran lagi?"
Pertanyaan yang di lontarkan oleh Bu. Estanti itu membuat Rycca terdiam ditempat dengan tatapan yang begitu tenang. Walaupun tatapan guru BK itu benar benar menakutkan, mungkin di seluruh penjuru sekolah yang berani menatap wajah Bu. Estanti dengan tenang hanya Rycca saja.
Brakk...
Suara gebrakan meja yang di buat oleh Bu Estanti, emosinya sekarang benar-benar meluap.
"Kenapa kamu diam saja? Jawab pertanyaan saya!"
"Itu sudut bibir kamu memar, pasti kamu tawuran lagi!" tuduhnya tepat sasaran. Rycca menghela napas pelan dan akan angkat suara sekarang. Ia pusing mendengar ocehan
Bu Estanti. Rycca memang sudah menduga bahwa akan banyak pertanyaan yang dilontarkan untuknya. Dan dia memiliki beribu ribu alasan untuk menghadapinya.
"Oke Bu, saya kemarin habis istirahat langsung pulang karena ada panggilan alam," jelas Rycca berbohong. Namun ia berusaha untuk buat Bu Estanti percaya. "Dan masalah bibir saya yang memar, saya sama sekali nggak pernah ikutan tawuran lagi. Setelah selesai melakukan panggilan alam, saya terpeleset sabun Bu. Ya, jadi memar deh habis ciuman sama lantai," lanjut Rycca termalpau santau. Ia hanya mencari pembelaan atas dirinya agar tak terkena hukuman.
"Ngapain pulang? Di sekolah ada banyak kamar mandi bukan?" tanya Bu Estanti dengan wajah curiga.
Rycca hanya diam dan mematung, berpikir mencari alasan yang logis. Tentu saja Bu Estanti curiga, kamar mandi di sekolah ini sangat elite. Bahkan siswi saja betah berdiam di kamar mandi dan kerap berfoto di kaca kamar mandi.
"Kenapa diam?! Jujur saja, pasti kamu and the geng tawuran lagi!" tukas Bu Estanti dengan raut wajah muak.
Rycca meneguk ludahnya, raut mukanya mulai tak tenang. Rycca menghela napas berat. Ia masih berusaha untuk mencari pembelaan.
"Bu," panggil Rycca dengan raut eajah serius. "Kamar mandi sekolah mistis," ucapnya pelan dengan nada menakuti.
"Mmm..maksudĀ ka..mu?" tanya Bu Estanti dengan wajah yang takut.
"Ada penunggu." Rycca tampak menahan tawanya. "Kemarin saja saya dilihatin sama putih putih."
"Rambutnya panjangggg."
"Ada taringnya." ungkap Rycca meyakinkan Bu Estanti. Tampak sekali raut wajah takut wanita paruh baya itu.
"Dan..."
"SUDAH! SUDAHHH!!! Jangan di teruskan, Rycca. Mending kamu keluar dari ruangan saya!" perintah Bu Estanti dengan wajah yang amat takut. Kelemahannya hanya di situ. Dan Rycca sudah tau itu!
Rycca hanya bisa menahan tawanya dan langsung keluar ruangan dengan wajah penuh kemenangan. YES! akhirnya bisa keluar dari tempat ini!