The Bloody Nerd

Secret Daymare
Chapter #3

two - cursey family

Lyrids menatap dirinya sendiri, yang sekarang sama kacaunya dengan anak ini - Lubis - atau siapapun namanya. Pakaiannya morat-marit, dedaunan kering menempel di rambutnya, ia bisa mengecap rasa manis kue coklat yang dibenamkan ke wajahnya.  Mereka berdua membersihkan diri di wastafel di dekat lapangan. 

“Maaf. Gara-gara aku, kau jadi seperti ini,” ucap anak itu sambil menunduk. 

Gadis itu menggeleng tanpa mengatakan sepatah kata. Sekarang ia mulai kesal membayangkan respon kedua orangtuanya yang pura-pura khawatir. Lyrids kembali menepuk roknya yang kotor. 

“Lyrids?” 

Gadis itu menoleh. Kembali membaca nama anak itu, yang sedikit aneh, sambil mengingatnya. Jamal Lubis. 

“Dengar, Lubis. Ini bukan gara-gara kau, aku tertarik sendiri. Aku memang ingin menghadapi mereka.”

“Menghadapi?”

Lyrids menoleh. Jamal sedang menatapnya dengan tatapan mengiba, tapi ia segera meringis setelah bertemu pandang dengan sorot sinis Lyrids. “Maaf.”

“Tidak perlu. Aku sengaja membiarkan mereka.”

“Tapi apa maksudnya… sengaja?” 

Lyrids tersenyum tipis. “Sudah lama aku tidak bertemu orang-orang brengsek yang bodoh seperti mereka. Aku ingin sedikit bermain-main.” 

“Tapi, kenapa kau dibully, sebenarnya?”

“Aku?”

“Ya, kau. Kau berteriak meminta tolong padaku tadi.”

“Aku pikir aku bicara dalam hati. Kau bisa mendengarnya?”

“Mungkin,” jawab gadis itu singkat, acuh tak acuh. “Jadi, kenapa?”

“Aku juga tidak tahu. Mungkin karena nama belakangku. Aku dari Indonesia. Yang aku tahu, mereka membenci orang asia.”

“Oh.”

“Kenapa?”

“Mereka lebih idiot dari dugaanku.”

Lihat selengkapnya