The Bride Of Olympus

Kanina Anindita
Chapter #3

Demigod dan Mukjizat Dewa

"Salam, Putri Sparta, namaku Alastair. Saya di sini untuk menjemput anda"

Seorang pemuda berjubah merah membungkuk hormat di hadapan Jill. Alastair berambut hitam dengan garis wajah yang cukup tampan. Seperti pakaian para ksatria Yunani, pemuda itu memakai celana kulit dengan bagian tubuh atas yang terbuka. Dia membawa busur dan panah serta sebilah pedang pendek bersarung kulit rusa.

Alastair datang membawa dua kereta kuda yang penuh harta karun. Gulungan kain sutra berkualitas tinggi dari Libya, pedang dan belati bertatahkan permata, perhiasan cantik, koin emas dan beberapa patung marmer. Semua itu adalah hadiah pernikahan dari Dewa Perang untuk raja Sparta.

Portia balas membungkuk kepada Alastair, namun sudut matanya melirik ke arah para saudara dan saudarinya yang tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya melihat tumpukan harta tersebut. Mereka tertawa dan beberapa tanpa malu mendekati kereta kuda penasaran dengan isinya.

"Jaga sikap kalian, mereka adalah utusan Dewa perang" Raja Sparta menghardik pelan. Dia tampak tidak terpengaruh akan harta karun itu, yang dia pikirkan adalah Portia. Harta sebanyak apapun tidak akan sanggup menggantikan putri kesayangannya.

"Apa hubungan anda dengan Dewa perang? Kukira dia akan datang sendiri menjemputku" Jill dalam wujud Portia bertanya lugu. Bagaimanapun dia akan membawa anak gadis seseorang pergi, Jill merasa tidak sopan kalau hanya membawa utusan.

Ratu Sparta buru-buru menarik baju Portia memperingatkan.

"Jaga bicaramu anakku, ini utusan Ares yang kita temui. Ares adalah Dewa Olympus yang tidak mungkin merendahkan statusnya dan menginjakkan kakinya yang agung di tanah manusia" Bisik ibunya gusar.

"Saya adalah seorang demigod, salah satu kerabat Dewa Ares yang Agung. Saya adalah pengikut dan prajuritnya" Alastair menjelaskan. Dia sengaja mengabaikan pertanyaan Jill tentang mengapa calon suaminya tidak hadir menjemputnya.

Lihat selengkapnya