Dedaunan terjatuh menembus sinar mentari kala fajar. Suasana sunyi menyelimuti pemukiman RT 13 seolah enggan menemui mentari. Layaknya seekor kucing, Aku menyelinap mencari celah setiap rumah untuk menutup celah pada perut. Kelaparan yang selalu menghantui pada pagi hari benar-benar merepotkan. Andai saja Kuasa menciptakan makanan untuk semua orang. Berharap hidup dalam kesetaraan namun sayang, seorang gelandangan hanya diperbolehkan berangan. Memulai kehidupan dengan kehampaan dan kebingungan akan arti kebahagiaan, Aku layaknya seekor kucing yang hanya bisa berkeliaran mencari makan. Pernah memiliki seorang majikan namun Si kucing yang merasa sok dewasa memutuskan untuk membalas budi atas apa yang pernah ia dapat.
Ayam terdiam dan alarm terbungkam. Warga metropolitan selalu tertidur setelah patroli rutin setiap malam hingga siang hari. Aku menemukan sebuah rumah minimalis dengan manuver pergerakan yang mudah dimana jendela yang langsung mengarah pada lemari dan meja makan. Lemari kayu yang terlihat mahal dan tudung saji misterius tertidur di atas meja makan. Keberuntungan mengawali manisnya hari. Aku duduk bersila dan meditasi sebentar. Memandang aura di sekitarku yang berpotensi untuk aksi kali ini. Dalam waktu singkat terasa banyak sekali aura negatif yang berkeliaran disini. Diantara warna merah, hijau, hitam, kuning, violet, dan jingga terdapat satu titik aura berwarna abu-abu. Perlahan aku menarik aura tersebut hingga mendekat pada tempat aku melakukan meditasi.
Terkesan supranatural dan berbau ilmu hitam. Seekor kucing hitam ini memiliki kemampuan memanggil mereka yang telah tiada untuk dimintai bantuan. Kemampuan aneh yang membuat ia terkucilkan dan dibuang karena pernah memanggil sesuatu pembawa petaka. Sejak kecil berkelana dan berkali-kali kabur dari panti asuhan dan penjara anak. Aku bertahan hidup melalui berbagai tindakan kriminal dengan bantuan makhluk-makhluk supranatural yang sulit dinalar. Dengan menarik aura yang sesuai aku dapat melakukan berbagai hal seperti pencurian, pembunuhan, sabotase, bahkan penghancuran skala besar. Al Baliho Sang Beanie Hitam mereka memanggilku.
"Hei. Aku mempunyai pekerjaan untukmu." panggilku tegas.
Aura berwarna abu-abu tersebut hanya diam memandang kemudian mulai berubah wujud. Seorang anak perempuan berambut pucat, bertubuh pucat, dan dengan tatapan kosong. Menggunakan seutas kain putih di seluruh tubuh layaknya jubah, Ia hanya memandangku. Baru kali ini aku melihat roh penyelinap 'tuyul' cantik dan beradab.
"Hei bocah, Kau menyamar ya ?" tanya ku.
Tidak mungkin hantu dengan aura abu-abu memiliki tekanan tinggi seperti ini. Antara menyembunyikan kekuatan atau sedang menghindari sesuatu. Setidaknya itu yang aku simpulkan setelah membaca beberapa komik dan novel. Aku yang keasyikan melamun dengan kekuatan menembus Ia telah membuka jendela dari dalam. Saat aku tersadar karena suara jendela terbuka, Ia menghilang. Sama sekali tidak mengerti tata krama. Biarpun begitu Ia melakukan pekerjaan dengan sangat baik.
Kuambil beberapa barang berharga seperti jam tangan, sepatu dan beberapa gadget dari lemari. Namun pada penjarahan kali ini, hanya mendapatkan tiga buah kornet kaleng dan satu butir telur yang mana lebih parah dari kemarin. Berhubung setiap rumah memiliki satu sekat satu sama lain aku hanya memiliki dua buah opsi, pintu depan atau jendela. Saat aku akan membuka jendela muncul dua anak dari gang samping rumah.
"Ayo buruan ! Sekarang Lost Saga ada event spesial liburan. Sebelum warnet buka kita harus mengantri biar kebagian !" Dua anak kecil mendadak keluar dari rumah sebelah untuk datang lebih awal di warnet.
"Anto, sekilas aku lihat bayangan dari rumah Cecep ! Serem."
"Ah ! Jangan dipikirin ! Ayo buruan !"
" Dia seperti bukan hantu, Jangan-jangan maling." Salah satu anak kecil itu melihat kembali jendela dan sosok itu telah menghilang.
Hadeh... Untung saja aku segera menunduk di bawah jendela. Baru saja ingin keluar, duo bocah warnet berteriak riang sambil menatap kesini dan hampir merasakan keberadaanku. Jangan-jangan mereka masih disana ? Aku segera menuju pintu depan. Menggunakan tension wrench dan sebuah pin pintu standart sebuah rumah dapat dengan mudah dibobol. Walaupun barang rampasan kali ini lumayan namun makanan di rumah ini sangat disayangkan hanya berupa bahan mentah. Lagi-lagi harus merepotkan dirinya.