Ada begitu banyak yang hilang, meski luka masih menganga. Tapi aku tidak hidup untuk mengenang luka. Aku hidup untuk mengobatinya. Kurasa waktu memberiku kesempatan untuk itu. Hingga sekarang, aku bisa menyaksikan pantiku tumbuh dengan riuh.
Aku terbangun pagi-pagi sekali, duduk di ranjang dan meraba meja kecil di sampingku untuk mengambil kacamata. Aku meregangkan tubuh, lalu meraih kursi roda di sisi ranjang dan mendudukinya. Tak kudapati Shane di kamar. Mungkin ia sedang sibuk di kebun. Aku merapikan kasur dan menuju ruang tengah.
"Kau hanya perlu memanggilku Kak. Jangan selalu merasa merepotkanku!" Suara seorang perempuan remaja mengejutkanku dari samping.
"Oh... Selamat pagi Alice. Di mana Alyn?" tanyaku mengalihkan perhatian.
"Ia ada praktek lapangan di luar kota. Kapten Jean menjemputnya pagi-pagi sekali."
"Ah... aku harus minta maaf pada Jean. Lalu kau libur hari ini?"
"Ya Kak. Mungkin aku akan penuh di minggu depan. Tak perlu khawatir. Rumah sakit tempatku bekerja memberikan fasilitas untuk menginap."
Aku tersenyum lega mendengarnya. Alice dan Alyn yang dulu imut sudah menjelma menjadi orang hebat. Alice menjadi dokter bedah muda. Sedangkan Alyn menjadi staf khusus pemerintah. Sudah sebelas tahun semenjak kejadian-kejadian pahit itu terjadi. Aku mengambil alih panti asuhan setelahnya dan mengurus mereka semua.
Aku sangat bersyukur ketika tahu bahwa Gavin benar-benar tewas saat itu. Setahun setelah itu THE CANDLES dibubarkan. Lalu aku dan Shane menikah. Pernikahan yang indah namun penuh kesedihan. Kami berdua tak bisa melihat Louisa. Seminggu setelah kejadian di panti asuhan. Kondisi Louisa semakin memburuk. Akhirnya Louisa tak bisa lagi menahan sakitnya dan meninggal di base camp THE CANDLES. Tentunya Shane sangat depresi karena kejadian itu. Kami pergi berlayar ke beberapa tempat sebulan setelah kematian Louisa. Aku menyempatkan diri ke kampung halaman ibuku di Uganda.
Saat kembali ke Skotlandia aku menginvestasikan uangku untuk membuka panti asuhan baru. Uang ini kudapat dari pemerintah sebagai penghargaan karena membantu THE CANDLES. Shane menginvestasikan uangnya untuk perkebunan yang kami miliki. Kami membuka perkebunan berry dan lemon di rumah lama kami. Pemerintah setempat memberikan izin untuk membuka lahan hijau pada kami. Uang hasil panen kami gunakan untuk mengelola panti asuhan.
Jean menjadi dewan penasihat dalam badan pengawasan kriminal. Alyn ikut menjadi salah satu anggotanya. Jean tidak menikah lagi sampai saat ini. Ia sangat terpukul saat Louisa meninggal.
Sekolah lama tempatku mengajar sekarang menjadi tempat hasil panen penduduk. Tak ada lagi yang bisa diperbaiki dari sekolah itu sehingga akhirnya penduduk membangunkan sebuah lumbung untuk kami. Beberapa orang juga ikut bekerja dengan kami di kebun. Upah mereka kami berikan setiap kali panen. Panti asuhan lama kami dijadikan rumah sakit. Anak-anak tentunya tak akan ada yang mau tinggal di sana setelah tahu kejadian yang pernah menimpa tempat itu.