The Carrot Can Fly

Yesno S
Chapter #1

Bab 1. LIHAT LEBIH DEKAT

6 Juli 2019

“Siapa nama adeknya?”

“Warhol, Tante.”

“Kucing jenis apa sih, besar sekali?”

“Lokal murni kok.”

“Boleh gendong Adek Warhol sebentar?”

“Oh, boleh. Sebentar....”

 “Aduh sayang, aduh sayang. Berat banget! Berapa umur Adek Warhol sekarang?”

“Mm... Dua belas tahun.”

“HAH?! Masa, sih?”

“Sebentar lagi malah tiga belas, kok.”

“Sakit apa Adek Warhol?”

“Enggak sakit kok, cuma cek bulanan.”

“Kucing kampung kok bisa bagus kayak begini....”

“....”

*

Karen Danarjati sudah terbiasa dengan obrolan serupa itu di klinik hewan. Seperti hari ini contohnya, seorang perempuan paruh baya datang ke klinik bersama ibunya, serta suami, dan dan kedua anaknya.

Saat perempuan paruh baya itu menyebut Warhol sebagai ‘anak bulunya Karen’, suaminya membandingan-bandingkan Warhol dengan kucing garong. Suami istri itu punya pandangan berbeda. Istri keberatan dengan perkataan suaminya yang membandingkan Warhol dengan kucing buduk yang sering nyelonong ke halaman rumah mereka.

“Cuma beda nasib,” kata suami itu pada istrinya.

Karen membiarkan suami istri itu meneruskan perdebatan.. 

Sekarang giliran nenek mereka menyebut Warhol sebagai ‘adik kaki empatnya Karen’, dan bertanya, “Kenapa papanya Warhol tidak ikut mengantar?”

“Papanya lagi cari uang buat beli susu, Nek, ” jawab Karen sambil nyengir.

Sebelum drama klinik hewan itu berakhir, biasanya pertanyaan akan menjurus ke soal merek makanan apa yang biasa dikonsumsi Warhol sampai bisa segembrot ini, dan berapa hari sekali Warhol grooming di petshop?

Sebagai adegan penutup, salah satu anak dari ibu itu ingin merekam Warhol dengan kamera telepon selulernya. Karen menduga anak yang masih SMP itu sebentar lagi akan live di sosial media. Buru-buru Karen mengambil alih Warhol, dan memasukannya ke dalam pet cargo.

 “Framing sebentar aja buat story, Kak,” pinta anak itu pada Karen.

“Jangan ya, Dik,” tegas Karen sambil mengunci pet cargo.

“Aku mau kasih lihat ke temen-temen ada kucing kampung sebagus ini,” kata anak itu berusaha memberi penjelasan.

“Enggak ya, Dik,” tolak Karen sekali lagi.

“Kucingnya ansos ya, Kak?” Anak itu mempertanyakan apakah Warhool termasuk kucing yang anti sosial.

“Enggak.”

 “Takut ada yang nyulik ya, Kak?”

Lihat selengkapnya