The Chain Of Youth

Haidee
Chapter #5

Karma

Minggu pagi yang malas. Karena Jefry jomblo dan tak ada yang mengajaknya jalan di akhir pekan. pemuda itu hanya akan menghabiskan waktunya rebahan di sofa, di lantai, di kasur.

Papinya membuka pintu kamar dan mendapati Jefry tidur tengkurap sambil bermain ponsel.

“Ya Tuhan... Papi sudah pergi selama dua jam. Dan kamu masih belum beranjak dari kasurmu, kamu bahkan belum berganti posisi dari tadi,” teriak Papinya sambil menunjuk geram. “Bangun kamu! Pergi ke pasar beli bahan dapur.”

Jefry bangun dengan wajah kusut. “Lama-lama Jefry bisa tuli gara-gara Papi berteriak terus.”

“Sudah sana pergi!! Jangan lupa cuci muka dulu.”

“Cuci mukanya nanti saja di pasar.”

“Bagus. Hemat air.”

**-**

Nadia tengah bersiap ke kios buah pamannya. Saat libur kadang-kadang Nadia membantu Pamannya menjual di kios buah, terlebih saat akhir pekan pengunjung di sekitar jalan kios meningkat.

Di tengah perjalanan menuju kios. Kali ini dirinya yang melihat sosok pemuda menyebalkan yang interaksi dengannya belakangan ini.

Nadia bermonolog sendiri. ‘Itu kan Jefry. Mau kemana dia? Sepertinya mau ke pasar?’

Jefry terlihat berjalan pelan masuk ke gang sebuah pasar rakyat.

‘Aku ingin melihat apa yang dia lakukan. Mungkin ada sisi lain yang menakjubkan darinya’. – Nadia.

‘Enggak! Kenapa aku kepoin dia. Aku nggak ingin menjadi penguntit. Oke kita hanya mengikutinya tanpa sengaja.’ – Nadia.

Setelah sepakat dengan pikirannya sendiri, Nadia kemudian mengikuti Jefry diam-diam.

Jefry terus berjalan, dia mampir sebentar di pasar membeli beberapa sayuran. Topi cokelat terpasang di atas kepalanya. Selanjutnya dia berjalan disepanjang ruko-ruko lalu masuk ke dalam satu toko. Nadia tetap berada di seberang jalan menunggu Jefry keluar dari toko.

Tak berselang lama, Jefry keluar dari toko sambil membawa sebuah bantal berwarna mungil putih berbentuk persegi, di tengah bantal terdapat gambar salah satu karakter Anime girl.

Nadia mengendap diam-diam mendekati Jefry dari belakang, di otaknya dia sudah menyiapkan ejekan untuk Jefry.

“Jefry...,” sapa Nadia dengan nada manis.

Jefry terkejut saat membalikkan badannya. Spontan dia memperbaiki posisi topinya.

“Nadia... a-apa yang kamu lakukan disini?”

“Heh. Aku mau ke kios pamanku,” jawabnya. “Kamu beli apa tuh? Beli bantal? Ngapain?”

Jefry memeluk erat bantal putihnya untuk menutupi objek gambar.

Nadia memaksa ingin melihat. “Astagaaa....” Dia melihat separuh gambar karakter Anime girl di bantal itu, itu terlihat seperti ***. Nadia tertawa terpingkal-pingkal di depan wajah tertekan Jefry seperti akan menangis.

“Kenapa?”

“Aku baru tahu selera bantalmu. Itu sedikit....” Nadia cekikikan sendiri. “Kamu beli apa lagi?” Sekarang Nadia kepo dengan kantongan berisi sayuran digenggaman tangan lain dari Jefry. Dia kembali mengejek Jefry sambil tertawa. “Biasa yah... Emak-emak ke pasar minggu.” Nadia tampak girang mengolok-olok tetangga kelasnya itu.

“Kamu sudah puas?” katanya kesal. Meskipun dia ada rasa pada Nadia, tapi beberapa hal perasaan harus disampingkan.

‘Kok ada orang menyebalkan seperti dia sih!. Semoga dia tidak cerewet. Meskipun aku tidak yakin dari mukanya keliatan ember bocor.’ – Jefry.

“Jangan dibaperin yah. Aku hanya bercanda.” Nada manis dari Nadia. “Baiklah, aku pergi... Dah.”

Nadia berjalan mundur dan berbalik. Tiba-tiba...

Dengan sergap Jefry menarik lengan bajunya, sebelum dia disambar pengendara motor yang melaju kencang di pinggir trotoar.

Keadaan Nadia panic attack karena terkejut.

Jefry membentaknya. “Kamu ceroboh banget sih jadi orang!”

‘Hah, dia membentakku.’ – Nadia.

“Makanya lain kali hati-hati. Dapat karma kan kamu sekarang.”

Ini moment Jefry untuk balas dendam. HAHA.

“Iya kah? Aku salah.”

Jefry menepok jidat. ‘Pfft’

“Ayo kita ke kios pamanmu! Aku mau beli buah.”

Keduanya berjalan bersama menuju kios delapan.

“Kamu tinggal dekat pelabuhan kan. Apa kamu sering ke dermaga?”

“Dermaga beton?”

“Hum.”

“Jarang. Kamu sering kesana?”

“Kadang-kadang.”

“Apa yang kamu lakukan disana?”

“Melihat lautlah, apa lagi,” jawab ketus Nadia.

Lihat selengkapnya