Season 1
Nightmare and Escape
Kellion membuka mata dengan rasa sakit yang menusuk kepala. Dunia berputar liar di sekelilingnya. Angin menderu, benda-benda beterbangan di sekitarnya, dan suara ledakan masih bergema di telinganya. “Sial, apa yang terjadi? Kenapa bisa ....?”
“Tunggu dulu ...” Kellion yang saat itu sedang merasakan sakit di kepala, ia tiba-tiba menyadari sesuatu, saat ini seluruh tubuhnya tak menyentuh apa pun.
“Apa aku sedang jatuh bebas?” tanyanya di dalam kepala. Ya, saat ini ia berada di ketinggian, jatuh bebas dari atmosfer menuju ke permukaan Bumi, sekelilingnya adalah cakrawala yang luas dan membentang. Di bawah sana, daratan jaraknya masih cukup jauh.
Bukan hanya dirinya, di sekelilingnya terdapat beberapa hal yang jatuh bersamanya, beberapa escape pod, bongkahan berbentuk puing berada di sekitarnya. Begitu juga dengan beberapa unit robot yang terbang dari kejauhan.
“Sial! Apa-apaan ini?!” seru Kellion, dia yang baru mempelajari situasinya saat ini, langsung bergerak cepat, di depannya, tepat di bawah sana, sebilah pedang ikut jatuh, itu adalah senjatanya, ia berusaha meraih senjata tersebut.
“Ayolah, dapat!” Kellion mengulurkan tangan, bahkan dia meluruskan tubuhnya ke bawah agar mempercepat jatuhnya.
Bersamaan dengan robot-robot yang mulai melepaskan tembakan, Kellion berhasil menangkap pedang tersebut. “Got it.”
Dengan sebongkah puing yang ada di dekatnya, ia menjadikan benda itu pijakan lalu melompat jauh ke samping untuk menghindari tembakan beruntun tersebut.
“Kenapa aku tiba-tiba berada dalam situasi seperti ini coba? Selain itu .... kenapa robot-robot ini menargetkanku?!” tanya Kellion tatkala memperhatikan keadaan sekitar. Ia berusaha mempelajari keadaan, dia berusaha mencoba mengingat, tapi semuanya nihil. Ia tak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi sampai berakhir seperti ini.
Saat melihat tembakan beruntun dilepaskan oleh para robot, Kellion menggelengkan kepalanya, bukan saatnya untuk memikirkan semua itu tatkala bahaya tepat berada di depannya.
“Terserahlah. Mereka harus tahu kalau melawanku adalah hal yang salah.” Kellion bicara pada dirinya sendiri. Naluri bertahan hidupnya langsung menguasai dan memicu melakukan perlawanan.
Dengan gerakan cepat, dia memutar tubuhnya di udara, sampai akhirnya mendarat di atas sebuah escape pod, menjadikan benda itu sebagai pijakan sementara. Setelah mengira-ngira dan memasuki momen yang tepat, Kellion melompat ke atas menuju beberapa robot yang menembakinya.
“Makan ini!” seru Kellion yang langsung melepaskan serangan. Ayunan tebasannya langsung membelah dua robot yang tak sempat mengelak, serpihannya beterbangan. Dalam keadaan masih memelesat, Ia melanjutkan serangan berikutnya ke arah robot lain yang berada dalam jangkauannya.
“Berhenti menembakku!” seru Kellion, pedangnya menebas salah satu robot yang mendekat. Dan robot berikutnya terbelah dengan sekali serangan. Baru saja hendak bicara untuk mengumpat pada robot yang baru saja dirinya belah, tiba-tiba beberapa tembakan laser merah tertuju ke arahnya.