The Chronicle of Varnyxthris

Souvarrel Hellvaelumgladriaxus
Chapter #4

S1 Chapter 04 - Tebasan Api yang Berdaya Hancur

Kellion berdiri di tengah reruntuhan kota, tubuhnya masih berlumuran darah dan lendir, tapi napasnya panjang dan stabil. Di sekelilingnya, monster-monster dari berbagai ukuran terus berdatangan. Ada yang setinggi gedung tiga lantai, berkulit keras berlapis duri, cakar menebal, rahang yang siap menggigit; ada yang kecil tapi gesit, lincah, seperti kawanan serangga raksasa dengan mata merah menyala. Mereka datang dari semua arah, mengitari Kellion, seolah kota ini adalah wilayah kekuasaan mereka.


Tubuhnya tidak lelah. Luka-luka yang sebelumnya menganga kini menutup instan, rasa sakit hilang. Stamina pulih seketika, jantungnya berdetak normal, dan ia merasa lebih kuat dari sebelumnya. Pedangnya menyala merah menyala, api membungkus bilah logamnya, setiap tebasan membakar kulit monster.


Monster lain menyerang dari samping. Kellion menggunakan serpihan gedung sebagai pijakan, melompat tinggi, dan menebas beberapa sekaligus. Dengan pedang mode elemen api, tebasan yang dilepaskan langsung menghasilkan kobaran api, hasilnya adalah para monster yang terkena tebasan akan terbakar instan.


“Ini yang baru namanya keren.”


Gelombang monster berikutnya datang lebih banyak. Ada yang bersayap, terbang di udara, kulit bersisik hijau kehitaman, cakar runcing dan panjang. Mereka menukik, mencoba mencengkeram tubuh Kellion. Ia menarik napas, melompat ke reruntuhan gedung, memutar pedang di udara, dan menebas sayap mereka. Api menyala, membakar sisik mereka, menjatuhkan beberapa di antara mereka ke jalanan yang retak.


Tubuhnya melompat tinggi, memutar, menendang reruntuhan berat, menggunakan puing beton sebagai dorongan untuk menyeberang dari satu sisi ke sisi lain kota. Monster raksasa yang mencoba menahannya ditebas dengan tegas. Api pedang membakar duri, cakar, dan kulit bersisik, menciptakan percikan besar di udara.


“Kenapa… mereka begitu banyak… seolah kota ini… pusat kawanan mereka… Cih, sepertinya aku sudah mendarat di tempat yang benar-benar salah,,” gumamnya sambil meluncur dari reruntuhan ke reruntuhan. Tubuhnya gesit, lentur, melompat tinggi, menebas, dan mengangkat benda berat untuk dijadikan senjata tambahan.


Monster bersisik besar setinggi dua lantai menyerang. Kellion menatap mereka, lalu melompat tinggi, memutar tubuh, dan menebas pedang dari atas. Api menyala, membakar seluruh bagian depan monster, membuatnya terguncang hebat. Monster lain mencoba menyerang dari belakang. Ia meloncat ke reruntuhan mobil, memutar tubuh, dan menebasnya dengan satu ayunan melingkar. Tebasan kedua ini menciptakan semburan api yang membuat monster itu semakin terbakar dan terbunuh.


Di belakangnya, monster berukuran besar bergerak menyerang, Kellion menendang mobil ringsek rusak ke arah monster itu. Lalu berlanjut melepaskan tebasan api untuk membakar monster lain yang berada dalam radius serangannya. Berbeda dengan basic mode, tebasannya bukan hanya menghasilkan semburan api, tapi terlihat jelas bahwa kekuatan tebasannya juga lebih kuat. Dia juga tampak begitu mudahnya melepaskan serangan.


“Ada yang sedang membuat barbeque di sini? Aku mencium aroma daging panggang,” gumam Kellion yang berkelakar tatkala melihat para monster yang terbakar.


Lihat selengkapnya