#flashback#
“Sekarang jam berapa?! Kenapa baru pulang?,” kata seseorang di telpon.
“Ah tadi aku main sama teman, aku tidak tahu ini sudah lewat tengah malam… tolong jemput aku eomma *ibu*,” kata seorang siswi yang sedang menelpon ibunya itu.
“Pulang sendiri! Salah sendiri kau pulang malam-malam, ibu kan memberitahumu akan menjemputmu jam sepuluh!” kata ibu dari siswi itu di telfon dan segera menutup telfonnya.
“Ah eomma…” gerutu siswi itu kemudian berjalan sendiri di dalam gelap, menuju ke rumahnya
Tapi siswi itu menyadari seperti keberadaan seseorang di belakangnya.
Rasa penasaran mendorongnya untuk menoleh ke belakang, dan
JLEB!
“KYAAGGHH!”
#flashback off#
“Tolong temukan anakku Sukyoung... kumohon…” tangis seorang ibu yang kehilangan anaknya itu.
“Iya bu, kami akan berusaha semampu kami,” kata seorang polisi wanita.
“Seandainya... seandainya aku menjemputnya malam itu…” tangis ibu tadi semakin menjadi-jadi.
“Tu-tunggu ibu, ini bukan salahmu, jangan menyalahkan dirimu sendiri, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kami pasti akan menemukan putrimu,” kata polisi wanita itu lagi.
“Pilsung, tolong tenangkan ibu ini dan antar dia pulang,” perintah polisi wanita itu.
“Baik seonbae *senior*,” jawab polisi yang bernama pil-sung itu, kemudian segera melaksanakan perintah yang sudah diberikan kepadanya.
Kemudian polisi wanita itu segera masuk ke sebuah ruangan.
“Ayo siap-siap semuanya, kita akan langsung melakukan pencarian siswi bernama Sukyoung itu, kirimkan juga petugas-petugas lainnya,” perintah polisi itu lagi.
“Baik!” jawab seluruh orang yang berada di ruangan itu.
“Tapi Hye-ah seonbae, apa menurutmu ini ulah pembunuh berantai itu?” tanya seorang junior disana.
“Belum bisa kupastikan, karena korbannya hilang, jadi kita tidak tahu pelakunya seperti apa,” jelas polisi wanita yang dipanggil Hye-ah itu
Hye-ah nama polisi wanita itu, bersama tiga rekan dalam timnya memang sedang ditugaskan untuk mengurus sebuah kasus pembunuhan berantai. Hye-ah merupakan seorang polisi profesional yang selalu dipercayakan mengurus kasus-kasus yang cukup rumit, tidak heran kalau kasus pembunuhan berantai ini juga dipercayakan padanya dan rekan-rekan satu timnya.
“Kita temukan dulu siswi itu ya, Taejun. Coba kau lacak dimana lokasi terakhir Sukyoung itu ketika menelpon ibunya,” kata Hye-ah pada juniornya yang penasaran itu.
Lee Taejun, seorang junior bersifat ceria, manis dan penurut, yang ahli di bidang IT.
“Baik,” jawab Taejun lalu segela bersiap-siap.
“Youngsik-ah *imbuhan -ah di belakang nama, menunjukkan panggilan non-formal*, kenapa kau malah makan disana?” tanya Hye-ah ketika melihat rekan seumurannya itu sedang asik makan ramen di pojok ruangan.
“Hyeong *panggilan kakak laki-laki bagi laki-laki* dari tadi makan terus!” ledek Taejun.
Taejun memang memanggil Youngsik dengan panggilan “hyeong”, karena mereka sudah sangat dekat seperti kakak adik.
“Ah iya iya! Aku lapar tadi, Ini sedikit lagi selesai!” kata Youngsik dengan mulut yang penuh ramen, karena makan terburu-buru.
Kim Youngsik, sahabat Hye-ah dari kecil, sifat ceria dan bersemangat dimiliki kedua sahabat itu, Ia suka menghibur orang, dan suka sekali makan ramen.
“Oh iya, dimana Jungseok?” tanya Hye-ah yang baru menyadari salah satu rekan juniornya tidak ada di ruangan itu.
“Oh tadi dia bilang lagi di jalan, mungkin sebentar lagi sampai,” kata Taejun
“Anak itu masih junior tapi sudah tidak disiplin,” oceh Hye-ah.
BRAK!
Tiba-tiba pintu masuk ruangan terbuka
“Maaf aku terlambat! Hah..hah..” ucap Jungseok terengah-engah sehabis terburu-buru berangkat menuju kantornya.
Park Jungseok, seorang junior yang masuk ke kepolisian setelah Taejun. Ia anak seorang pengusaha kaya. Namun setelah ayahnya ditangkap atas kasus pembunuhan, ayahnya bunuh diri di penjara dan ibunya menikah lagi, sejak saat itu, ia tinggal di panti asuhan dan dijauhi orang-orang karena kasus ayahnya.
“Jungseok, lain kali kau harus lebih disiplin, kau masih junior, jadi jangan buat masalah,” tegas Hye-ah sebagai ketua tim itu.
“Baik, sekali lagi maafkan aku,” kata Jungseok
“Baiklah, kau harus segera siap-siap, kita harus memulai pencarian siswi yang hilang,” perintah Hye-ah.
“Nah, sudah selesai! Ayo pergi!”,kata Youngsik ketika selesai makan ramen.
“Ayo kita datangi dulu teman-temannya yang bersamanya malam itu,” usul Hye-ah.
Mereka bergegas mendatangi teman-teman yang bersama-sama dengan Sukyoung di malam itu.
“Apa Sukyoung bersifat berbeda akhir-akhir ini?” tanya Hye-ah pada teman-teman Sukyoung.
“Tidak ada keanehan, dia ceria seperti biasanya,” jelas salah satu teman Sukyoung
“Seharusnya aku tidak mengajaknya menonton film sampai tengah malam saat itu, maafkan aku... aku benar-benar minta maaf…” tangis salah satu temannya yang lain.