The Copycat

Claresta Elysia
Chapter #10

Unfulfilled Promise

Di ruang kendali…

 “Keren sekali Hye-ah seonbae, dia bisa membuat polisi itu mau mengatakan yang sebenarnya”, kata Taejun kagum.

“Tapi ini benar-benar menyeramkan, pria yang ia ceritakan itu benar-benar psychopath”, kata Jungseok.

 “Tapi kalau kita berada di posisi pria itu, apa yang akan kalian lakukan?”, tanya Youngsik.

 “Kalau aku sih, karena aku pernah belajar bela diri, sebisa mungkin akan aku hancurkan dia”, kata Taejun.

“Ahahaha… kalau Jungseok?”, tanya Youngsik.

  “Aku tidak tahu… ”, jawab Jungseok.

   “Kau lebih memilih untuk mengorbankan nyawamu?”, tanya Youngsik.

“Uhm… aku harus melihat kondisinya, dan membuat pilihan yang terbaik”, jawab Jungseok.

  “Ahaha, kau keren juga”, kata Youngsik.

   “Kalau hyeong? Apa yang akan kau lakukan?”, tanya Taejun.

 “Hmm, jawabanku sama seperti Jungseok, aku harus melihat kondisinya, dan melakukan yang terbaik menurutku”, jawab Youngsik.

Di dalam ruang interogasi…

  “Kau tidak beritahu kami karena takut kalau-kalau pria itu mengetahuinya? Kami kan polisi, apa yang kau takutkan?”, tanya Hye-ah.

    “Benar juga, aku sekarang aman di sini…”, kata Hyeseok dalam hatinya.

   “Maafkan aku…”, kata Hyeseok sambil membungkukan badannya.

  “Tidak apa-apa, kau aman di sini, tidak ada yang bisa masuk ke sini kecuali dia polisi”, kata Hye-ah.

   “Terima kasih banyak…”, kata Hyeseok.

   “Apa ada yang ingin kau katakan?”, tanya Hye-ah.

  “I-itu… uhm, apa aku akan ditangkap karena juga ikut melakukan pembunuhan? Dan… sebelumnya juga aku memberi keterangan palsu pada polisi…”, tanya Hyeseok.

“Hmm… kami akan mempertimbangkan itu, kalaupun kau ditangkap, kemungkinan akan mendapat pengurangan hukuman”, jelas Hye-ah.

“Ah… baiklah…”, jawab Hyeseok.

“Kau tunggu di sini, aku dan yang lain harus pergi dulu, aku juga harus memberi tahu atasanmu kalau kau tidak bisa bekerja hari ini”, kata Hye-ah.

“Baiklah, terima kasih banyak”, salam Hyeseok.

“Kau aman di sini, aku akan segera kembali”, kata Hye-ah kemudian keluar dari ruangan tersebut.

Di ruang kendali…

  “Sudah selesai?”, tanya Youngsik.

 “Belum, aku mau ke atas untuk menghirup udara segar, nanti aku akan memberi tahu atasannya kalau dia tidak bisa bekerja hari ini”, kata Hye-ah.

   “Bukannya seonbae juga harus memberitahu keluarganya?”, tanya Jungseok.

   “Ah, itu… dia sudah tidak punya keluarga karena sebuah kecelakaan, keterangannya ada di kertas itu kok”, jawab Taejun tiba-tiba sambil menunjuk ke kertas berisi identitas polisi tersebut yang sudah dipegang Hye-ah dari tadi.

“Kalau begitu, apa yang harus kami lakukan?”, tanya Jungseok lagi.

   “Kalian tadi sudah mendengar kesaksiannya yang sebenarnya kan? Tolong kalian ketik hasil kesaksiannya di berkas, dan hubungi atasan kita, tanya apa yang harus dilakukan pada polisi daerah ini”, kata Hye-ah.

“Polisi itu bagaimana?”, tanya Youngsik.

 “Nanti kita interogasi dia lagi, kita harus tahu apa saja yang ia liat, bagaimana ciri-ciri pelakunya, sekarang lakukan dulu yang aku katakan tadi”, kata Hye-ah kemudian pergi meninggalkan ruangan itu diikuti oleh rekan-rekannya.

Di ruang kerja tim…

“Bagaimana cara Hye-ah seonbae tahu kalau polisi itu menyembunyikan sesuatu?”, tanya Taejun pada rekan-rekannya.

  “Menurutku, sejak kau bilang padanya tentang penjelasan tim forensik saat di TKP pagi ini, Hye-ah seonbae sepertinya mencurigai polisi itu, kau juga lihat kan, dia terlihat ketakutan”, kata Jungseok.

   “Iya sih, aku pikir dia ketakutan karena habis melihat mayat”, kata Taejun.

    “Kau harus lihat gerak-geriknya, terutama matanya”, kata Jungseok.

   “Wah kau lama-lama semakin mirip dengan Hye-ah seonbae”, kata Taejun.

   “Aku lapar, aku mau beli jjajangmyeon di depan *mie dengan saus kacang hitam*, ada yang mau juga?”, tanya Youngsik.

   “Hyeong makan terus, belikan aku satu!”, kata Taejun.

    “Ckckck, kau sama saja denganku tahu”, kata Youngsik.

   “Belikan buat Jungseok juga!”, kata Taejun lagi.

  “Ah tidak perlu”, kata Jungseok.

  “Tidak apa-apa, kau harus makan juga”, kata Taejun.

    “Ah iya! Hye-ah seonbae juga!”, kata Taejun pada Youngsik

 “Baiklah! Empat jjajangmyeon akan datang”, kata Youngsik kemudian keluar untuk membelinya.

Di atap gedung,,,

“Kenapa pria itu membunuh kakek Yun? Dia tidak punya teman, tidak punya keluarga lagi, dan dijauhi orang-orang… kalau alasannya membunuh orang adalah karena iri, kenapa dia membunuh kakek Yun? Kehidupan kakek Yun mungkin malah lebih menyakitkan daripada hidup pria tersebut…”, kata Hye-ah dalam hatinya.

   “Sebenarnya kenapa kau melakukan ini?”, gumam Hye-ah sendiri.

  “Tunggu, kalau begitu, mungkin dia punya alasan lain untuk melakukan itu pada kakek Yun”

Lihat selengkapnya