[THE CRITICAL LOVE]
Burung pun terdengar berkicau merdu dibawah pohon yang sangat rindang, sinar matahari memaksa masuk ke dalam kamar melewati kain yang masih terbentang di jendela, dan seperti biasa alarm membangunkan nya secara tiba-tiba, mau tidak mau dirinya harus bangun dari tidur lelapnya yang nyaman, rasa kantuk terus membayang-bayangi, dan mataku seolah-olah tak ingin terbuka untuk melihat sekeliling ,dan selagi alarm itu berdering keras, terpaksa dia merangkak di Kasur empuknya kearah meja yang dimana alarm itu berbunyi.
"Waduh!, Gawat!, sudah jam segini!,” ucap wanita itu dan kaget melihat jam sudah menunjukkan waktu pukul 07:30 am, dengan cepat dia langsung meraih handuk di belakang pintunya yang sedang tergantung, berlari mengarah kamar mandi dengan cepat akibat adrenalin dari seorang siswi yang terlambat telah aktif. Setelahnya dia pun dengan cepat meraih seragam nya yang sudah di siap kan ibunya, dan turun ke bawah.
"Nak.., kenapa seperti itu, tergesa-gesa sekali??,” tanya seorang wanita paruh baya yang muncul dari arah dapur,”setidaknya makan dulu sarapan nya.”
"Maaf.., Ibu’, sekarang ibu lihat sudah jam berapa..?!" ucapnya dan mengangkat jari telunjuknya yang mengarah ke sebuah jam dinding.
"Wah!!, ternyata sudah jam segini!, tapi sarapan nya gimana?”
"Maaf bu.., aku akan sarapan di sekolah saja.." balas Wanita itu yang sedang mengikat tali sepatunya.
"Ehh!, iya, gakpapa, sekarang kamu buruan berangkat, bentar pagarnya di gembok, lagi!."
"Iya bu, aku pergi dulu yah,!"jawabnya dan langsung melesat cepat.
(Rindi POV)
Hai..!!, Namaku Rindi kamida, 17 tahun, aku tinggal di rumah, dan dibesarkan oleh kedua orang tuaku, dan sekarang aku sedang berlari menuju sekolah. Udah ya..!, gua gak bisa banyak bicara kalau sedang berlari Soalnya.
(END RINDI POV)
“Gawat!,” Rindi melihat jam tanganya yang sudah menunjukkan waktu pukul 07:50 Am, “Yosh.., aku akan menambah kecepatanku..”ucapnya yang semakin membara membuatnya kecepatan nya bertambah sedikit, tetapi.., akibat dia yang terlalu semangat berlari yang membuatnya salah melalui jalur sekolanya, Dia pun seketika terhenti dan terengah-engah dilorong itu akibat kecapean. Dilorong itu pun sudah terlihat beberapa pria yang mengenakan hoodie yang berwarna hitam berjalan kearah wanita itu.
“Hey adek.?, bisa aku minta beberapa barang berhargamu..??,kumohon!.” Ujar salah satu pria yang tepat di hadapan Rindi saat ini.
“Ternyata profesi preman seperti kau sopan juga ya..?, emangnya kau siapa yang se-enaknya mengambil barang berharga yang bukan milikmu sama sekali!.” Tegas Rindi seolah dia mengelak untuk memberikan barangnya ke preman itu.
"Heh!, mulai sekarang aku tak akan segan-segan!” Tegurnya.
Preman itu langsung mengangkat lengan nya, mengepalkan jemarinya, dan melesatkan pukulanya kearah Rindi. Tiba-tiba, seseorang langsung datang dan menangkap tinjunya hanya dengan satu tangan.
“Ti…!!, tidak mungkin...!!, orang ini menahan pukulan ku dengan satu tangan...!!, siapa sebenarnya orang ini!!." Ucap preman didalam hati karna pria itu membuatya gentar.
“Hey!, sialan, berani juga kau memukul seorang wanita.!?” Ucap Pria itu sambil menyingkirkan Tangan preman kebawah.
“Hah.?,emangnya kau siapa yang melarangku..?!”jawab Preman itu tegas dengan Tatapan sinis yang terlihat sangat geram.
Rindi terlihat hanya terdiam membatu di tempatnya berdiri sekarang, Dia pun tambah gugup akibat sekumpulan orang tiba-tiba yang berdiri dengan katana yang tergantung di setiap pinggang orang itu tepat di belakangnya.
“Oi!, berani juga kau menggertak tuan muda.!” Ucap salah satu pria yang berjalan di belakang Rindi dengan perlahan.