"Aku berharap kamu memberikan ku lebih banyak bonus kali ini. Targetnya sangat cantik dan tentu saja tubuhnya sesuai dengan seleramu."
"haha kamu tenang saja, akan ku tambahkan jadi dua kali lipat dari yang biasanya..."
"permisi Pak Budi..." pak Ilham yang mengetuk pintu ruangan.
"bentar aku tutup dulu telponnya, ada orang yang mau masuk ruangan ku..."
"Silahkan masuk..." teriak Pak Budi
"maaf pak.. aku lupa kalau masih ada laporan yang harus bapak tanda tangani."
"oiya tidak masalah.. silahkan duduk."
Pak Ilham duduk dan menyodorkan map kertasnya pada pak kepala sekolah itu.
"cuman ini saja kan.. tidak ada lagi.. jangan sampai kamu bolak balik lagi.."
"iya pak hanya ini..."
"oh ya Pak Ilham saya ingin minta tolong... berita tahu Widya untuk ke sini sepulang sekolah. Katakan kalau produser film ingin bertemu dengannya nanti."
"baik pak. Nanti saya beritahu hal ini pada Widya. Kebetulan saya bakal masuk ngajar di kelasnya setelah jam istirahat."
"Ok.. terima kasih Pak Ilham."
"Kalau begitu saya permisi dulu pak..."
***
Kelas X-1, jam pelajaran Matematika.
"Oke anak-anak. Apa ada pertanyaan mengenai materi bangun datar ini? Jika ada silahkan bertanya..." tutur Pak Ilham, guru matematika sekaligus wali kelas di kelas ini.
"baiklah kalau tidak ada yang bertanya, bapak anggap kalian semua sudah mengerti. Bapak akhiri pelajaran kita hari ini, jangan lupa kumpulkan tugas kalian besok di meja saya."
"Baik pak...." serentak seluruh siswa menjawab.
"oh iya Widya.. ada pesan dari Pak Budiman, sepulang sekolah kamu ke ruangannya yah. Katanya, produser ingin bertemu dengan mu sepulang sekolah. Ingat yah.. jangan sampai lupa."
"Wid... ngomong dong... itu Pak Ilham lagi bicara sama kamu" ucap Bima yang duduk di meja barisan laki-laki yang berada di samping kiri Widya.