“Selamat untuk kelahiran putra pertama kalian!”
“Oh , betapa lucunya putra kalian..”
“Tampan sekali dia..”
“Haha.., baiklah semuanya! Aku mohon perhatiannya sebentar!”, sang Raja mengangkat tangan kanannya, “Aku mau berterima kasih sekali lagi kepada kalian semua karena sudah mau menghadiri pesta kelahiran putraku.. Lucian Alundra..” sang Raja melirik ke samping dan tersenyum lembut kepada wanita cantik yang sedang menggendong putra mahkota mereka lalu kembali menatapi kerumunan rakyatnya yang bersorak gembira, “Kalian tahu bahwa aku dan ratu kalian sudah sejak lama menantikan kehadiran Lucian di dalam kehidupan kami, 10 tahun bukanlah waktu yang singkat.. Tapi terima kasih kepada Tuhan.. bahwa hari ini kami berdua bisa berdiri disini dan dengan bergembira mengenalkan putra tercinta kami kepada kalian semua..”
“YEAAHH!!”
“KEDAMAIAN PADA KITA SEMUA!!”
Pintu utama terbuka, seorang wanita tua melangkahkan kakinya menyusuri karpet merah yang mewah itu.. tuk..tuk.tuk.. suara hantaman yang berasal dari tongkat yang dipenggang oleh si wanita tua untuk tetap menjaga keseimbangan berjalannya.., tidak perlu waktu yang lama si wanita tua pun berhasil menemui sang Raja, “Perkenalkan.., aku Alicia si peramal.. kedatangan ku hari ini adalah tak lain untuk melihat masa depan putra mahkota kalian..”
Sejenak ruangan utama menjadi hening, sang Ratu bertanya kepada suaminya, “Sayang.., siapa yang mengundang peramal ini ke sini? Bukankah kau bilang kalau kau sudah tidak percaya lagi akan ramalan?” Sang Raja menatapi istrinya dengan raut wajah kebingungan, “Bukan aku yang mengundangnya, Sayang..”
“Lucian Alundraa...” Sang Raja dan Ratu terkejut saat melihat si peramal tua itu sudah berada tepat di depan mereka, “Ahh..., dia benar-benar pria yang tampan..” Alicia memegangi pipi mulus Lucian, dengan sigap sang Raja langsung mundur beberapa langkah.
“Khehe.., kalian tau apa yang kuliat pada putra mahkota kalian? Suatu hari dia akan tumbuh menjadi pria yang tampan dan berani..”