"Akhirnya kita sudah sampai" Ucap andrew dan membuat Danny sontak terbangun, dia langsung memeriksa kesekeliling melalui jendela mobil .
"maaf aku ketiduran, oh iya ini di mana?"
"inilah sekarang rumahku, ayo cepat turun"
Andrew langsung turun dari mobilnya, sedangkan Danny harus membangunkan Lisa sebelum keluar dari mobil itu.Lalu mereka mengikuti langkah kaki Andrew tanpa bertanya, entahlah yang jelas rumah ini juga sudah cukup aman untuk mereka bersembunyi dari Peter sementara waktu.
"kak, Nathan takut!!" keluh nathan yang menggenggam erat tangan Danny, mau tak mau membuat pemuda itu disibukkan diri untuk menenangkan keponakannya Itu.
"Kakak kan sudah janji pada paman dan bibi buat jaga kamu, jadi gak usah takut ya" dia memegang wajah Nathan yang kini menunjukkan balutan ditubuh Nathan harus segera diganti.
"Perban Nathan harus segera diganti" Perintah laisa.
"Dirumahku ada banyak perban dan perlatan medis, kau bisa menggunakannya" Ucap Andrew, lalu berjalan memauski rumahnya sendiri.
"Ayo Nathan sama dokter" laisa langsung menggendong Nathan, mereka berjalan memasuki rumah yang cukup bersih dari dalamnya berbeda saat melihat dari luar yang terkesan kumuh dan tak layak huni.
di sana kita akan menemukan barang antik yang tersusun rapi memenuhi ruang tamu dan hiasan dinding yang semakin menambah keunikan dirumah ini , cukup besar rasanya cuman ditempati oleh Andrew dan anak tunggalnya.
"Aku sengaja membeli rumah ini untuk menjauhi bian dari dunia luar dan ancaman nyawanya"
"Rumah paman dari luar sangat berbeda jauh ya"
"Tentu, aku sengaja melakukannya karena ini adalah bagian dari penyamaran dan rasanya sangat lelah hidup dalam penyamaran beberapa tahun ini benar-benar membuatku hampir gila"