Seorang Remaja muda tampak tengah menghidupkan layar laptopnya sembari merapikan pakaian kemejanya, setelah dia merasa penampilannya saat ini telah rapi barulah dia menyalakan rekaman video dibrowser YouTube dan memulai dengan penuh antusias.
"Hai guys, welcome to Andri channel!!!" Teriaknya penuh semangat.
"Hari ini gue mau ngajak loe semua buat main game yang cukup unik, game ini baru gue dapat waktu gue traveling ke sebuah desa dua hari yang lalu" dia menghela napas sejenak, lalu kembali memperlihatkan senyuman ramahnya.
"Mendingan langsung aja kita mulai ya guys", Andri langsung mengambil secarik kertas yang sepertinya berisi beberapa bait lirik lagu, lalu dia menyanyikan lagu ini dengan penuh antusias.
Dialah si Peter Hotman
Anak laki-laki yang malang
Wajahnya sangat menakutkan
Tiada yang ingin berteman
Dia selalu membunuh dengan kejam
Kini si Peter sendirian
Berpetualang mencari orang tuanya
Jika kau menemukan mereka
Tolong beritahu Peter
Seusai Andri menyanyikan lagu tersebut,dia spontan tertawa geli dengan ekspresi wajah yang meremehkan.
"Sumpah guys,ini liriknya aneh banget" Tawanya semakin menjadi,lalu seusai dia puas menertawakan lagu tersebut dia kembali melanjutkan bait selanjutnya.
"Peter...Peter...Peter.."Teriaknya sembari melihat se-kelilingnya.
"Kami menemukan ayah dan ibumu,kemarilah...biar kuberitahu!!!" Pekiknya dengan nada yang masih meremehkan,cukup lama dia terdiam sembari menatap kesegala sudut ruangan kamar sampai akhirnya dia mulai bosan dan menghela napas.
"Oke guys,mungkin game ini cuman hoax dan hanya hiburan semata,yaudah deh jangan lupa like ini video tentang game abstrak dan gue pikir bisa nih loe ajak kawan-kawan loe buat main nih game" ujarnya, "nice to meet you guys.." Videonya langsung dishare oleh Andri ke YouTube channel miliknya ,tak menunggu waktu lama video tersebut telah mendapatkan respons positif dari banyak orang dan hal itu membuat dirinya merasa bahagia dan tak sia-sia memainkan permainan aneh itu.
Namun kegirangannya mendadak terhenti,tatkala saat sebuah ketukan keras dipintu depan rumahnya sangat terdengar jelas sampai kedalam kamar.
dia langsung panik dan berjalan menghampiri pintu depan rumahnya dan bersiap-siap memarahi tamu yang tak punya sopan santun mendatangi rumahnya malam-malam begini.
"Woy!!!siapa itu???" Teriak andri kesal sembari mendekati pintu tersebut.
"Peter" lirih pelan suara anak kecil dari balik pintu membuat langkah kaki Andri terhenti dan seketika rasa takut mulai menghantui dirinya.
"Biarkan aku masuk Andri, beritahu aku di mana papi dan mami?" Tanya Peter pelan,tetapi Andri cukup takut untuk membukanya.
dia hanya bisa bersembunyi dibalik sofa yang menghadap langsung kearah pintu dengan tangan yang bergetar hebat ditambah lagi ketukan pintu itu semakin keras dan memberingas.
"Beritahu aku Andri!!!" Teriak Peter yang sangat kesal, dia juga tak segan-segan menusukkan pisaunya sampai menembus pintu dan menendang pintu rumah Andri sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras, bukan hanya itu saja peter juga menampakkan wajahnya kearah jendela rumah Andri yang bersebelahan Dengan pintu rumah Andri dan menatap pemuda itu dengan penuh kesal .
Suara Ketukan pintu itu tak henti-hentinya menguasai seisi rumah yang kini mulai senyap,hingga tak beberapa lama suara ketukan itu mulai menghilang secara perlahan-lahan bersamaan dengan datangnya suara klakson mobil yang terparkir tepat didepan rumah Andri.
Andri hanya berdiri kaku saja menatap pintu rumahnya, sepertinya dia sangat syok akan kejadian barusan sampai akhirnya ketukan pintu yang cukup pelan dengan sambutan hangat dari ibunya mulai membuat Andri merasa aman.
"Andri buka pintunya, ini ibu" Tanpa berpikir panjang, Andri langsung membukakan pintu itu dan betapa terkejutnya dia mendapati ibunya tengah bersama anak laki-laki yang sedari tadi menghantuinya.
dia langsung berjalan mundur dengan bibir yang masih tertutup rapat dan menatap tak percaya kearah Peter yang tersenyum licik.
"Andri,kata Peter kamu tahu di mana orang tuanya? beritahu dia Andri" Lirih ibunya dengan suara lembut, "kasihan dia!" Sambung ibunya dan langsung menarik tangan mungil Peter kedalam rumahnya.
Setelah Peter berhasil menapakkan kakinya beberapa langkah kedalam rumah, dia langsung melepaskan genggaman ibunya Andri dan mendekati pemuda itu.
"Beritahu aku Andri,di mana papi dan mami?" Andri hanya menggelengkan kepalanya saja dan wajahnya berubah pucat fasih.
"Tolong jangan sakiti gue, sumpah gue gak tahu di mana orang tua loe" peter yang mendengarkan pengakuan Andri hanya tersenyum kesal saja,lalu mengayunkan pisaunya tepat dilutut ibunya Andri Sampai wanita itu terjatuh dilantai dan menjerit kesakitan,kemudian Peter menempelkan pisau itu dipipi ibunya Andri lalu menyanyikan sebuah bait lagu yang sepertinya lagu tersebut membutuhkan sebuah jawaban.