The Day We Find Love

L
Chapter #3

Rasa Penasaran

Pagi itu, seperti pagi-pagi biasanya, Sisca dan Airin berangkat ke sekolah mereka bersama-sama. Setibanya di gerbang sekolah, mereka berpapasan dengan Untung dan seorang cowok imut. Airin dan Untung tak pernah sekalipun akur, ejek-mengejek pun tak terelakkan.

"Sudah, sudah, kalian terusin aja di kelas, pagi-pagi sudah ribut di sini, hahaha..."

"Lha habis si buntung ini cari gara-gara melulu. Ngapain panggil ndat ndut ndat ndut di depan banyak orang gini...grrrr, bikin males aja!!!" jawab Airin kesal sambil mengepalkan tangannya bersiap menjitak Untung.

"Lho, tapi kenyataan kan? Apa salahku coba?" Untung tersenyum sambil menjulurkan lidahnya.

Bagi Sisca sudah ga aneh melihat kelakuan dua orang ini, hampir tiap ada kesempatan selalu ada aja keusilan si Untung menggoda Airin. Tetapi ada hal lain yang lebih menarik perhatian Sisca, sosok cowok imut yang berjalan di depan mereka, turun dari bus kota yang sama dengan Untung. Sebenarnya Sisca ingin sekali bertanya pada Untung, barangkali mengenalnya, tetapi tertahan gengsi, takut jadi bahan ledekan Untung.

Livi berbincang dengan seseorang di depan kelas si cowok imut tadi. Sewaktu Sisca dan Airin lewat, Livi memperkenalkan temannya, yang juga berarti teman sekelas dari cowok tadi.

"Rin, ini lho Kak Ronny, dulu yang jadi singer di acara kebaktian Natal, adiknya Kak Junny, inget ga?"

"Hahaha...inget lah, Kak Ronny mini mini lucu itu kan?"

"Heh, kurang ajar, sebut aku mini mini lucu?" jawab Kak Ronny.

"Oya, kenalin nih, Sisca, temenku, beda kelas sih, tapi kami ikut les di Pak Johan barengan." Livi memperkenalkan Sisca.

Sisca hanya mengangguk sambil tersenyum, merasa terasing karena tidak sekegiatan dengan mereka. Untung Kak Ronny orangnya ramah dan supel, jadi mencairkan suasana.

Lihat selengkapnya