The Day We Find Love

L
Chapter #4

Harapan Tanpa Kesempatan

Kegiatan belajar sudah sebulan berlalu, tak ada hal baru yang terjadi dalam hidup Sisca. Sampai suatu pagi Hanny datang dengan kehebohan.

"Sis, Sis, kukenalin sama Agung ya. Kata si Dendeng dia nanyain kamu."

"Ga salah orang kah kamu, Han? Aku ga pernah main ke kelas mereka. Ada juga si Livi, anak kelas sebelah tuh hobi mampir-mampir ke sana."

"Lho, iya bener, udah deh, kenalan aja susah amat sih. Tinggal sodorin tangan, sebut nama, gitu aja kok repot."

"Ah, ogah, ga hobi kenalan-kenalan gitu. Malu-maluin aja."

"Aduh, kenalan nambah temen keles, ga ada juga yang nyuru langsung nikah. Ribet ya ni anak."

Inez yang setipe dengan Sisca menengahi, "Lha kamu mah biasa kenalan gitu, kita kan bukan tipe yang pe-de abis gitu, deuh ga pengertian nih anak." Winda pun mengiyakan, "Iya, dari kita berempat, cuma kamu tuh yang semangat nambah temen. Pantesan aja temenmu tu segudang tapi ga jelas gitu."

Di antara mereka yang punya koneksi di sekolah lain memang si Hanny, paling supel dan pemberani. Inez si cantik yang kalem, banyak yang menaruh hati padanya. Bahkan Untung pun pernah mendekatinya. Winda yang paling misterius dan tomboy, cenderung pendiam di antara semua. Sedangkan Sisca terlihat cuek, tetapi sebenarnya paling ga percaya diri.

Selama 3 tahun persahabatan mereka, Sisca sempat merasa dikhianati ketika Hanny, Inez dan Winda pergi bersama tanpa mengajaknya. Tanpa penjelasan mereka seolah mengucilkannya. Semenjak saat itu, dia menarik diri dan membatasi cerita hal pribadi dengan mereka. Livi dan Airin pernah mengomentari bahwa persahabatan mereka berempat adalah persahabatan yang rumit.

Lihat selengkapnya