The Destiny Of Parallel Worlds: Chosen As The Hero Commander (Ghost of Fluoran)

Eternity Universe
Chapter #4

CHAPTER 2 : Hilang di tempat antah berantah

Tanpa ragu, aku segera meraih Ponsel tersebut dari dalam tas. Saat aku menggenggam perangkat itu, terasa seperti ada semacam ikatan antara ponsel tersebut. Berbeda dengan perangkat Smartphone biasa. Ponsel ini memang dirancang untuk keperluan militer, dilengkapi dengan fitur khusus didalamnya.

Aku langsung menyalakannya dan membuka Aplikasi GPS. Setelah ku mencoba membuka GPS muncullah sebuah notifikasi.

[PERIKSA KONDISI JARINGAN DISEKITAR ANDA, ATAU NYALAKAN JARINGAN]

"B*ng*e... gak ada sinyal!?"

Dengan marah, aku membanting ponsel itu ke tanah, sambil memalingkan muka dengan kekesalan dan frustrasi. Untungnya, ponsel itu sama sekali tidak rusak karena ketahanannya terhadap benturan.

Aku merasa yakin bahwa bantuan tidak akan datang dan hanya berdiam diri saja tidak akan membantu menemukan solusi. Berdasarkan apa yang terpikirkan sebelumnya, rasanya aku seperti mendarat di suatu tempat tidak dikenal, dan ini semua menunjukkan kemungkinan terlempar ke suatu lokasi tak terjamah.

Dengan menghubungkan semua peristiwa aneh yang telah aku alami, barangkali saat ini mungkin saja berada di dimensi lain. Itu hanyalah opini pribadiku, dan semoga itu tidak benar. Rasa panik mulai merasukiku saat ini, membuat sulit membedakan logika dari ilusi. Sedari tadi aku hanya mondar-mandir tak jelas karena merasa suntuk. Pikiran kacau dan kebingungan semakin menguasai, tak ada yang lebih penting selain mencari medan keluar dari hutan yang gelap ini.

Aku berhenti sejenak, berusaha menarik napas dalam-dalam, berharap bisa mendamaikan pikiran yang semakin terkelam ini. Tidak lama kemudian, terbersitlah sebuah ide dari dalam kepalaku. Mungkin, dengan memilih jalur ke arah barat, akan ada pemukiman di sana yang bisa kususuri dengan tujuan untuk meminta pertolongan.

Aku mengumpulkan barang bawaan dan melangkahkan kaki melintasi hutan ke arah barat. Tetap waspada, tak terburu-buru, menginjak di setiap tanah yang kuhampiri, mematahkan ranting, dan rerumputan untuk meninggalkan jejak perjalanan setiap beberapa langkah dibelakang. Hal ini dilakukan, dengan harapan nantinya aku akan mudah ditemukan oleh seseorang. Setidaknya, aku melakukan upaya walaupun tampak mustahil.

Saat menyusuri hutan ini, rasanya setiap langkah kaki semakin lambat, seolah waktu berhenti di tempatku berdiri. Kulihat pepohonan dan ragam tumbuhan yang tak biasa, dengan bentuk yang menarik perhatian. Aku pun memilih untuk berhenti sejenak, mencoba mengamati salah satu pohon di dekat sini.

"Aneh banget ni pohon!?"

Dihadapanku terdapat batang pohon yang kokoh, dengan dedaunan berwarna putih keperakan yang terang, seakan memancarkan cahaya di tengah kegelapan hutan. Aku memperhatikan pohon ini lebih dekat, dan terkejut melihat buah-buah yang tumbuh di dahan-dahannya. Mirip dengan buah alpukat, tapi memiliki warna merah marun dan bentuknya yang hampir menyerupai buah naga.

"Hem, kayanya jenis beracun. Fiks, gak bisa dimakan!" Aku semakin waspada, mengingatkan diri untuk berhati-hati di tengah hutan yang penuh misteri ini.

Sambil terus melangkah, aku menjelajahi hutan ini dan semakin menjauh dari lokasi sebelumnya, tak lupa untuk mengamati dengan cermat lingkungan sekitar. Tak disangka, di hutan ini terdapat begitu banyak hal baru dan aneh yang sebelumnya belum pernah dirasakan selama hidup ku. Tentu saja, semua ini semakin membingungkanku.

"Anj*rlah, aku dimana, sih? Kok, hutan disini mirip film Avatar, yak? Apa jangan-jangan aku di Isekai?"

Pikiran aneh tentang tempat itu tiba-tiba muncul. Fantasi liar itu tiba-tiba muncul begitu saja dikarenakan dahulunya aku adalah seorang Otaku akut yang sering menonton dan hobi dengan hal yang berbau Anime. Namun kini hal itu telah berlalu, karena sudah menjadi tentara sehingga hobi itupun kini aku tinggalkan.

Lihat selengkapnya