The Destiny Of Parallel Worlds: Chosen As The Hero Commander (Ghost of Fluoran)

EternityID
Chapter #23

CHAPTER 21 : Buas

'GUAAARRRRR!'

Suara menderu menggema sepanjang hutan, membuat bulu kuduk bergidik dan hati berdebar kencang. Tiba-tiba muncul sebuah makhluk yang menyerupai T-Rex, tapi dengan kehadiran yang jauh lebih menakutkan. Diperkirakan tingginya mencapai 5 meter dan panjangnya hampir 8 meter.

Di punggungnya terhampar belutan sisik mengkilap seperti kristal merah, memancarkan sinar yang mengkilap. Terlihat deretan sisik tajam yang memanjang dari ekornya, siap mengoyak apa pun yang berani mendekatinya. Betapa mengerikan penampilannya, menyerupai T-Rex dalam wujud yang paling menakutkan.

"Jangan takut semuanya!! Bentuk barikade bertahan untuk melindungi wagon!! perintah Kapten Knight dengan suara lantang.

""Saapp!!"" jawab semua prajurit serentak.

"Sialan, mengapa Naga Dolagos muncul di saat seperti ini?" umpat Tuan Leonard dengan suara yang penuh keputusasaan.

"Naga Dolagos?" desisku, mencoba menangkap wujud monster yang menakutkan ini.

"Saya takut, Tuan Yudha. Apa... apa kita akan selamat?" Syira terisak dengan sedih, berharap aku bisa memberikan jawaban yang memberikan ketenangan pada dirinya.

"Tenang aja, kita pasti selamat kok!" kataku dengan suara lembut, untuk mencoba menekankan kepercayaan.

"Tapi monster itu-"

"Sshhhh! Para prajurit pasti bisa mengatasinya!" kataku dengan nada serak, mencoba membangkitkan semangat Syira.

Sementara itu, situasi di luar wagon semakin tegang. Para prajurit ksatria bertindak cepat, membentuk barikade pertahanan dengan lincah. Dengan gerakan yang terampil, mereka memasang perisai-perisai besar untuk melindungi kereta kuda kami, seakan menjadi benteng terakhir di tengah kengerian yang tak terbayangkan.

"Aku sudah menduga bahwa melintasi jalur laut akan lebih aman!" kata Chengiz dengan suara panik, suara sering membentang, menggambarkan kecemasan yang memenuhi pikirannya. Dengungan ketakutan di dalam nadanya begitu terasa.

Chengiz, seorang pendekar yang kuat, memegang erat kapak besarnya. Tatapannya penuh kepanikan, mencerminkan kekhawatiran dalam setiap pikirannya. Saat di kamp dia sempat curhat bahwasanya perjalanan melalui pelayaran akan lebih mudah untuk mencapai kota Tura.

Meskipun perjalanan melalui jalur laut terlihat sebagai pilihan yang aman dan nyaman, ada risiko potensial yang harus dihadapi. Salah satu ancaman yang mungkin dihadapi adalah migrasi monster laut yang sedang terjadi saat ini.

Para monster laut ini terkenal ganas dan dapat menjadi bahaya serius bagi pelayar yang tidak waspada. Mereka mungkin menyerang kapal-kapal atau menimbulkan kerusakan pada peralatan navigasi. Selain itu, ada juga potensi untuk terjebak dalam badai laut yang ganas, yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup pelayar.

Inilah alasan mengapa Tuan Leonard mungkin memilih jalur alternatif melalui hutan Fluoran. Meskipun tampak lebih menantang, hutan ini dapat memberikan perlindungan dari ancaman monster laut yang ada di jalur laut.

Namun, hutan Fluoran sendiri memiliki tantangan dan risiko sendiri. Terkenal karena misteri dan bahayanya yang tak terduga, konon katanya puluhan orang bahkan menghilang di dalamnya.

"Mahkluk itu bukan tandingan ku!!" Tanpa ragu sedikit pun, Nona Chinua melompat dari atas kudanya dan melayang menuju T-rex yang mengerikan. Tangannya menarik pedang yang terhunus dengan tajam, mengarahkannya ke arah T-rex yang menakutkan itu.

'GUAARRRRR'

Suara menggelegar dari T-rex memenuhi udara saat ia bersiap-siap untuk menghadapi serangan langsung dari Nona Chinua.

"Hiaakk~ Tebasan Pengoyak Bumi!!!" Tiba-tiba, Nona Chinua membabat dengan pedangnya, seraya mengucapkan nama jurusnya dengan suara yang penuh semangat.

Dalam gerakan yang mempesona, pedangnya menebarkan cahaya, menciptakan garis vertikal yang tiba-tiba menyerang leher sang T-rex

'SRING!!!'

'BOOM'

Serangan vertikal yang dilancarkan Nona Chinua berhasil mengoyak leher sang T-rex, menciptakan sebuah pemandangan yang brutal dan menakutkan. Namun, dalam kejutan yang tak terduga, luka-luka yang ditimbulkan dengan cepat sembuh dengan cara yang mengkhawatirkan, T-rex itu beregenerasi.

Regenerasi adalah kemampuan tubuh untuk memperbaiki diri setelah cedera atau kerusakan. Konsep ini umumnya digunakan dalam fiksi modern untuk menggambarkan pemulihan atau pembaharuan ekstrim, seperti kemampuan mengembalikan anggota tubuh yang terpotong atau luka fatal ke bentuk semula dari makhluk mitos atau karakter tertentu.

Dengan pandangan yang tercengang, Nona Chinua berucap dengan suara yang gemetar, "Apa!? Seranganku sia-sia?"

Namun, tanpa menyerah, Chengiz mengambil giliran untuk melawan. Dengan semangat yang membara, ia berteriak, "Giliranku sekarang!! 'Teknik Menghujam Batu!!!'"

Begitu teriakan itu bergema, T-rex mengeluarkan suara menggelegar yang menggetarkan hati.

'GUAARRRRR'

Lihat selengkapnya