The Destiny Of Parallel Worlds: Chosen As The Hero Commander (Ghost of Fluoran)

EternityID
Chapter #37

CHAPTER 35 : Duel tak seimbang

Tiba-tiba, sebuah keajaiban terjadi. Walaupun kesempatan itu kecil, tubuh Chengiz menunjukkan tanda-tanda kehidupan melalui gemetar di jarinya. Chengiz beruntung, saat-saat kritis itu, ia berhasil menekan luka dengan semua tenaga dalam yang dimilikinya, sehingga nyawanya dapat diselamatkan, meskipun dengan usaha lebih.

Di tengah kesedihan yang memilukan, Chinua tetap berjuang tanpa harapan. Ia mendekatkan telinganya, memantau napas terakhir Chengiz dengan seksama. Saat merasakan denyut jantung Chengiz semakin lemah, tanpa ragu, Chinua mulai mengalirkan Mana dan tenaga dalamnya untuk menuangkan seluruh energi yang tersimpan. Seperti kilat menyambar malam yang gelap, tubuh Chengiz mulai menggeliat dan kembali pulih.

Napasnya terhembus dengan penuh semangat saat Chinua mengalirkan tenaga dalamnya. Namun, meski tubuhnya membiru terang, jiwa Chengiz masih tetap terlelap.

"Syukurlah, Chen'er, kau masih hidup! Tenanglah, aku akan melakukan segalanya untuk menyelamatkanmu!"

"Huuuaaah~"

Chengiz mengambil napas panjang, dadanya bergerak naik turun ketika matanya melihat dunia kembali.

"Chen'er!! Kau sudah sadar! Bertahanlah sedikit lagi!!"

Tak beberapa lama, akhirnya Chengiz mendapatkan kembali kesadarannya. Meskipun luka yang menembus dadanya belum sembuh, namun berkat kepiawaiannya dalam menahan tusukan Aran dengan tenaga dalamnya, ia berhasil selama dari kematian.

"Chin'gege, aku! Uhuk~uhuk!"

"Jangan banyak bicara, Chen'er. Aku akan memanfaatkan ilmu terlarang itu untuk membuka gerbang dimensi, agar kita dapat melakukan teleportasi ke kota Tura dengan cepat. Dengan begitu, para tabib akan segera merawatmu!"

Chengiz menentang dengan tegas tindakan nekat kakaknya. "Tidak... Jangan gunakan teknik itu... kau bisa terbunuh, Kak!!" ujarnya dengan suara lantang, penuh kekhawatiran.

"Jangan khawatir, aku masih memiliki Mana dan tenaga dalam yang cukup. Aku masih sanggup memindahkan kita ke guild untuk meminta pertolongan," ucap Chinua, meyakinkan Chengiz.

Tanpa banyak cakap, Chinua langsung bangkit dan mengucapkan mantranya, "Jurus tingkat 12, Gerbang Dimensi!"

Aura sekitarnya berubah, asap tebal memenuhi area tersebut dengan cahaya ungu yang memancar. Lambat laun, asap dan cahaya itu menghilang, memunculkan pintu Shoji yang tegak berdiri di sana.

Ilmu Gerbang Dimensi, sebuah jurus tingkat tinggi, memiliki kemampuan memanggil pintu pusaka Shoji atau gerbang dimensi yang memungkinkan penggunanya berpindah ke tempat yang telah ditandai sebelumnya. Jurus ini termasuk dalam golongan sihir tingkat tinggi, hampir serupa dengan sihir teleportasi yang sulit dikuasai oleh kebanyakan penyihir.

Berbeda dengan sihir teleportasi biasa, Ilmu Gerbang Dimensi memanggil sebuah pintu pusaka yang hanya dapat diaktifkan oleh pengguna ilmu tersebut. Meskipun memiliki kesamaan dengan sihir teleportasi, dalam hal ini ilmu tersebut juga memerlukan daya sihir dan tenaga dalam yang besar.

Pengguna ilmu ini harus mengorbankan 99% kapasitas Mana dan tenaga dalam yang dimilikinya untuk menguasai jurus tersebut. Oleh karena itu, Si pengguna harus memiliki kapasitas energi Mana dan tenaga dalam yang besar.

Beruntunglah Chinua dalam hal ini, karena ia telah memiliki kapasitas Mana dan tenaga dalam yang cukup, berkat latihannya selama bertahun-tahun, sehingga ia mampu menggunakan teknik terlarang tersebut. Namun, Chinua hanya mampu menggunakan jurus itu sekali mengingat banyaknya energi yang harus dikonsumsi.

Keberadaan pintu Shoji tersebut memang cukup misterius. Untuk memanggilnya diperlukan sebuah energi yang sebesar teknik sihir teleportasi. Konon, pencipta jurus tersebut, menyimpan pintu itu di sebuah dimensi yang tak terjamah oleh siapapun. Sehingga, memanggilnya memerlukan energi besar agar pintu tersebut dapat berpindah ke dimensi ruang.

Pintu Shoji juga memiliki batasan durasi saat muncul ke dimensi ruang. Banyaknya energi Mana yang diserap dari penggunanya akan membuat pintu tersebut lebih lama kemunculannya. Semakin besar daya sihirnya, maka semakin lama pula durasinya.

"Chin'gege, kau terlalu nekat!" kata Chengiz dengan nada lirih.

"Jangan banyak bicara, ayo segera masuki pintu itu sebelum aku kehabisan energi!" Chinua pun segera menopang tubuh Chengiz dan perlahan menuntunnya mendekati pintu.

Lihat selengkapnya