Berlanjut dari kisah sebelumnya...
Acara itu masih berlanjut dengan sangat meriah sampai malam hari. Selepas acara di area panggung untuk sesi sore hari, Adam yang masih betah untuk melihat acara panggung di tempat itu—segera berdiri dan pergi untuk mengambil makan malam di booth Makanan.
Fandy tadi kemana sih? Pergi nggak bilang-bilang!
Saat perjalanan menuju booth Makanan, Adam berpapasan dengan Rahmat dan Adhi—anggota tim nya pak Garing yang juga mau mengantri di deretan Buffet.
"Hei, Mat, Dhi! Kemana aja kalian?" tanya Adam.
"Ya cuman muter-muter sini aja sih, kamu tadi di mana Dam?" tanya Adhi kembali.
"Itu, nontonin bandnya anak-anak tadi," ucap Adam.
"Oh ... terus? Ini mau makan?" tanya Rahmat.
"Iya ... yuk!" jawab Adam.
Setelah mengambil makanan, Adam mencoba lihat kanan dan kiri untuk mencari tempat duduk.
"Udah sini aja Dam," ucap Rahmat sambil mengarahkan ke rumput yang terpotong rapi di tempat itu.
Mita mana? Acara di panggung untuk sesi sore hari harusnya kan sudah selesai dan harusnya sekarang dia ada disini. Cari dulu deh.
"Eh bentar, aku ambil minum dulu Mat," ucap Adam.
Selepas itu, Adam berjalan untuk mengambil jus jeruk di dekat deretan Buffet sambil mencari Mita.
glek... gleekkk... ahhhh... seger...
"Enak Dam?" terdengar suara Bangrud dari arah belakang Adam.
Loh ini Bangrud, berarti Mita sekarang lagi nggak sama dia nih. Terus dimana?
"Jus jeruknya? Enak kok," jawab Adam dengan sedikit tegang.
Cih, jangan sampai gue kesalip sama babang tua ini lagi. Gue harus segera mencari Mita sekarang!
Adam yang hanya diam saja, masih mencoba untuk menolehkan kepalanya ke berbagai arah dan akhirnya berhenti ketika melihat Mita yang sedang memakan makanannya sendirian sambil bersila di rumput dekat meja buffet.
~...Adam...temani...dia...~
Eh itu Mita sendirian? Bangrud disini? Ah, apa gue deketin aja ya?
~...Adam...temani...dia...~
Hei ingat, ini masih banyak orang kantor. Gimana kalo memang dia masih sama mas Dika atau gimana kalo semisal nanti gue di gosipin atau gimana kalo semisal nanti dia diam saja atau gimana nanti kalo gue nggak bisa ngomong apa-apa?
dug...dug...dug...
~~...ADAM!...TEMANI...DIA!...~~
Fak, kenapa gue jadi gelisah gini sih? Biasanya juga gue sama Mita barengan kok. Okay santai-santai, ambil minum lagi aja dulu.
Huft...
Adam pun berbalik arah untuk mengambil kembali 2 gelas jus jeruk.
glekk ... glekkk....
Oke, tenangin dirimu Adam ... oke ... dah gue mau kesana.
Ketika Adam membalikkan badannya kembali, ternyata Bangrud sudah berada disana bersama Mita.
...
HAH?! Bangrud kok tiba-tiba udah ada disana?! Bangsat!
...
Ck, ah mending mati aja lah gue!
Dengan kesal, Adam pun kembali berjalan ke tempat Rahmat dan Adhi yang sedang makan di tempat sebelumnya.
Ck! Brengsek! Gue mau makan disini aja lah. Anjing! Kesel banget gue. Kenapa juga sih? Gue sial mulu?!
Akhirnya Adam pun kembali lagi dan makan bersama Rahmat dan Adhi di tempat itu dengan penuh bara kecemburuan yang ada di dalam hatinya Adam.
~~...KAMU...INI...GIMANA...SIH?...~~
dug...dug...dug...
Aduh, mulai deh. Sebenarnya ada nggak sih, klinik yang bisa nuker jantung orang gitu? Sakit bener nih. Aduh...! Eh kok klinik sih, Rumah Sakit ... Klinik mah kekecilan.
Adam yang mulai melahap makanannya, harus memaksakan dirinya juga untuk menahan rasa sakit yang berada di jantungnya itu. Dengan memasang mata yang sangat tajam, makanan yang masih belum habis itu segera dia bawa ke box piring kotor.
Mana bisa gue makan dengan tenang kalo kondisinya seperti ini!
Karena masih penasaran dengan posisi Mita—usai meletakkan piring kotor ke dalam box, Adam kembali untuk berjalan ke arah di mana Mita sedang duduk. Jantungnya pun merasa lega setelah dia melihat ada Putri, Dimas, mas Dika dan Ema yang duduk di dekat Mita selain Bangrud.
Loh itu Mita enggak cuma berdua kok, ada yang lain juga, bahkan ada mas Dika yang pake topeng Batman. Tapi mas Dika kenapa tampak cuek-cuek aja disitu? Bahkan duduknya aja berjarak sangat jauh dari Mita. Apa benar mas Dika itu sudah nggak ada hubungan lagi dengan Mita ya?
"Huh ... hah ... huh ... hah...."
Anjir, kenapa gue jadi ngos-ngosan gini?
---△---
Pukul 20:19, Adam kembali lagi berjalan ke area penonton untuk melihat acara panggung dengan sesi yang akan diisi oleh Guest Star yang sudah di undang secara khusus buat acara Anniversary Waverocks.
Gue harus coba sekali lagi. Gue nggak mau kalah hanya gara-gara gue tolol sendiri. Oke, sekarang saatnya untuk mendekati Mita. Huft ... okay!
Adam lalu melihat kanan dan kirinya, dia berjalan memutari panggung kembali, dia berjalan balik ke Booth makanan lagi. Dari pencariannya itu pun, tidak ada satupun kehadiran Mita di matanya.
Wait! Setahu gue—dalam kumpulan Booth permainan di sana, ada yang menyediakan Booth untuk permainan Tarot kan? Apa jangan-jangan dia disana? Seingatku Mita itu sedikit terobsesi dengan hal-hal yang berbau irrasional.
Firasat Adam memberitahu dia untuk segera berjalan mendekati Booth Tarot tersebut dan benar adanya, Adam kembali melihat Mita yang sedang mengantri bersama Bangrud di area Booth berdua.
Ah Itu dia di Booth Tarot! Tapi kenapa harus ada Bangrud lagi sih! Kepret dah ini orang, nggak di kantor, nggak di sini, nggak di tempat tongkrongan. Hobi banget bikin hati gue koyak terus-terusan. Arrrggggh! Nggak! Nggak boleh gue kayak gini terus-terusan. Gue itu normal, rileks, santai, huufftt.
Adam yang mulai bisa mengatur napasnya, kembali berjalan untuk mencari tempat duduk yang sekiranya ada teman yang dia kenal.
Bodo amat dengan Mita, gue laper! Apa gue ambil snack di samping panggung dulu aja ya?
Di dalam perjalannya itu, Adam terpaksa melewati beberapa orang yang sedang duduk bersila di area penonton, ada yang sedang pacaran, ada yang membawa anak-anaknya dan ada yang juga yang duduk sendirian.
tap...tap...tap...
Hmmm...!