The Diary of The Unlucky Boy : B-Side

Jaydee
Chapter #20

Firasat - part 1

21 Desember 2018 - Usai melewati waktu ibadah sholat Jum'at—Adam yang baru memasuki gedung kantor, tidak sengaja berpapasan dengan Rahmat di Lobi. Seseorang yang selalu menggunakan pakaian serba hitam itu, langsung menyapa Adam dan mengajaknya untuk pergi liburan di akhir minggu nanti.

"Eh Dam, mumpung papasan. Kamu besok Sabtu mau ikut enggak?" tanya Rahmat.

"Hmmm? Kemana?" Adam balik bertanya.

"The Lost World Castle," jawab Rahmat.

"Oh, yang di Kaliurang itu?" Adam coba memastikan.

"Iya, kamu kayaknya akhir-akhir ini lagi suka foto-foto kan? Hunting aja yuk kesana," ajak Rahmat.

Beberapa waktu lalu gue juga tertarik untuk datang ke tempat ini. Ikutan ah....

"Sama siapa aja nanti memangnya Mat?" tanya Adam.

"Kayaknya cuma beberapa dari timnya pak Garing aja sih. Kayak aku, Adhi, Denmas sama kamu sendiri kalo jadi ikut. Akhir tahun kan? lumayanlah kita bisa ngadain acara," ungkap Rahmat.

Tanpa perlu berpikir panjang, Adam pun langsung menjawab, "Ya, aku ikut!"

"Wew, tumben-tumbenan kamu kalo diajak main langsung mau ikut? Bosen mesti di rumah?" sindir Rahmat yang notabene juga seorang introvert—sama seperti Adam.

"Hahaha, nggak apa-apa, pengen aja. Akhir-akhir ini aku lagi nggak ada kerjaan sih di rumah dan pengennya main terus. Ya udah besok ya!" jawab Adam sambil berjalan ke arah lift kantor.

"Nah gitu dong, besok aku kabarin lagi deh," pungkas Rahmat.

"Oke deh Mat, besok ya!"

Sebenarnya, gue itu akhir-akhir ini cuma butuh distraksi aja, kalo nganggur tuh mesti bawaannya keinget sama Mita mulu, sampe sebel.

---△---

"Kawaita kaze o karamase, anata o tsureteku no sa. Honey so sweet kagirinai yume o, kono ryoute ni tsukande~"

Terdengar Denmas mulai bernyanyi dengan petikan gitarnya saat setelah jam pulang kantor tiba. Adam yang juga menyukai lagu dari L'arc-En-Ciel itu, tertarik untuk melihat Denmas memainkan gitarnya dari dekat.

"Keren!" seru Adam.

Orang yang berambut pendek, berjenggot serta berpostur tinggi itu, seketika berhenti dari permainan gitarnya untuk menanggapi kesan yang Adam berikan. "Hahaha ... besok aku mau bawain ini loh Dam."

"Besok pas acara End Year Party? Oh buat lomba band ya?" tanya Adam.

"Iya," jawab Denmas

"Keren, berarti aku harus nonton dong," sontak Adam untuk memberikan semangat ke Denmas.

"Nonton lah, entar dukung band ku ya! Di lombakan juga soalnya," ucap Denmas dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Pastilah, siapapun yang bawain lagunya laruku, pasti aku dukung lah ... Diehard Fan kok!" jawab Adam.

"Keren, eh besok kamu jadi ikut kan? Yang ke Kaliurang itu?" tanya Denmas.

"Ikut kok, besok kita ketemuan aja di sana," ucap Adam.

"Hahaha ... mantap," ucap Denmas yang dilanjut dengan petikan gitarnya. "Korogatte yuku michi de~"

Wah keren, besok end year party gue bakal datang lah sekali-kali. Sebelum-sebelumnya gue belum pernah ikut acara ginian. Gue sekarang mau nyoba, barangkali gue bisa kenal lebih banyak orang lagi disana.

Lalu Adam tiba-tiba terdiam dengan sedikit menundukkan kepalanya karena teringat dengan tujuannya akhir-akhir ini.

Mita ya? Apa baiknya gue ngomong aja saat party itu? Tapi memang bisa? Atau ... bentar ... Bangrud itu bukannya seseorang yang ikut hari raya Natal ya?

Teringat dengan hal tersebut, Adam pun langsung kembali ke mejanya dan menyapa Bangrud yang sudah bermain Dota. "Geeelaaak, Dota 2 bang?"

"Yo'i...." Bangrud lalu menoleh ke arah belakang untuk mencari sesuatu. "... eh iya Dam?"

"Liat apaan sih? Kayak maling aja," tanya Adam.

Lihat selengkapnya