16 November 2018 - Gabut lagi nih, mana udah sore lagi.
Adam pun menoleh ke arah kanan dan kirinya, lalu mengubah lagi arah pandangannya ke belakang.
Semenjak adanya Ragnarok, gue jarang ngerasa cemburu lagi. Mita jadi lebih sibuk dengan permainannya dan jarang ngobrol sama Bangrud lagi di sebelah gue. Di sisi lain, gue jadi punya banyak kesempatan untuk berada lebih dekat dengan Mita. Apa ini yang dinamakan mukjizat Tuhan?
Saat Adam masih berada di dalam renungannya, mas Dika pun mendatangi dari arah tangga dengan membawa satu box kue.
"Dam, nih kue ulang tahunmu, met ultah ya," Mas Dika memberikan box kue itu ke Adam dengan cueknya.
Oh iya, ini hari Jum'at.
"Oh ... iya mas, makasih mas!" balas Adam.
"Oke," Mas Dika lalu berjalan kembali ke arah tangga turun.
"Elok! selamat ulang tahun ya Dam" ucap Fandy dari belakangnya Adam.
"Sangar, ulang tahun to kamu? Pantes diem-diem aja ...." ucap mas Jaka yang berjalan mendatangi Adam.
"Keren!" ucap Bangrud dari sampingnya Adam.
Adam segera menaruh box kue itu di bagian mejanya yang lapang dan membuka box kue tersebut. Terlihat kue tart utuh dengan toping cream berwarna hijau, pecahan coklat dan 2 buah lychee.
"Bentar aku potongnya dulu," Adam mengambil pisau di dalam lokernya dan langsung memotong kue itu menjadi 10 bagian. "Dah nih ambil aja."
Tampak hanya mas Jaka, Bangrud dan Fandy mengambil potongan kue tersebut.
Yeee ... ini mah masih banyak banget, mana isinya cream semua lagi. Hoeeekk ... Lemak semua gitu. Anyway, orang-orang ini pada nggak mau atau pada nunggu ditawarin sih?
Adam akhirnya berjalan untuk menawarkan kue ulang tahunnya yang masih tersisa di dalam Box ke seluruh rekan setimnya. Karena yang terbesit dipikirannya pertama kali adalah Mita, dia pun berjalan melewati Mas Kurnia, Doni, Muslim dan Hida untuk menawarkan potongan kue tart itu ke Mita.
Mita gue tawarin duluan aja, mana dia?
Adam pun tiba di mejanya Mita dengan senyuman.
"Eh Mit, kamu mau ndak?" tanya Adam sambil menawarkan potongan kue yang ada di dalam Box tersebut.
"Waaa ... makasih mas, selamat ulang tahun ya!" puji Mita sambil mengambil satu potong kue tart yang ada di dalam Box itu.
Hehe ... santai Mit, lu bakal selalu menjadi prioritas utama gue saat ini.
Adam yang tidak melihat Masrufi, segera menanyakan hal itu ke Mita. "Loh, Masrufi mana?"
"Nggak tahu, toilet kali," ucap Mita.
Setelah selesai menawarkan kue itu ke Mita, Adam lalu berjalan menuju mejanya Doni dan segera menawarkan kue itu ke mas Kurnia, Hida dan Muslim yang memang duduk sebelah-sebelahan.
"Nih, ambil aja," ucap Adam dengan sedikit cuek untuk menaruh potongan kue itu di mejanya Doni.
"Siap!" ucap mas Kurnia.
"Loh lu udah Dam?" tanya Doni.
"Gue nggak suka kue begituan, terlalu banyak lemaknya," ucap Adam.
"Keren!" puji Doni.
"Sombong!" sindir mas Kurnia.
"Hahaha ... nggak sombong ya, aku memang lagi diet mas" ucap Adam sambil berjalan kembali untuk ke meja kerjanya.
"Hahaha ... met ultah ya Dam, semoga sukses," ucap Kurnia.
Hida dengan senyum anehnya juga memberikan ucapan selamat ke Adam. "Eheheh ... Ulang tahun ya mas? Selamat ulang tahun ya mas."
"Mana kuenya?" potong Muslim.