Berlanjut dari kisah sebelumnya...
dok... dok...
"Lir, Lira ... Salamlekum! Dek ... Kalo udah tidur, lanjut tidur lagi aja loh"
krieek...
Bunyi engsel dari pintu kayu itu menyertai kemunculan Lira dari dalam rumahnya. Tampak Lira dengan rambut yang terberai tak terikat, sedang menenteng snack kentang di tangan kirinya.
"Eh mas, tumben main kesini, belum tidur kok aku. Ada apa?"
Aduh, aneh bener dah gue. Datang malem-malem gini ke rumah orang, cuma mau nanya pendapat soal Zodiak. Udah aneh, yang ditanyain soal khayalan lagi. Malunya dobel, tapi gue itu masih penasaran dan harus kejawab malam ini juga.
Adam masih tampak malu dan kaku saat ditanya oleh Lira. "A-Anu ...."
Dengan menaikkan alis kirinya, Lira pun memotong. "Eittss, Lira tahu ... pasti mau curhat nih soal si itu nih? Hahaha ... Gilak, abangku nih udah masuk fase ngajak jalan aja. Cie, cie ... santai-santai mas, nggak perlu grogi. Lira coba bantu deh ... masuk aja mas."
Lira langsung berjalan masuk dan duduk di kursi tamunya.
Sementara itu, Adam yang masih berdiri diam di depan pintu. "Emm ... apaan sih? Bukan itu, mas Adam itu bukan mau curhat."
"Lalu? Psikologi lagi? Yaelah mas, cinta kalo kelamaan pake psikologi-psikologi segala, malah nggak jadi. Kayak aku dong, suka mah suka aja. Kalo brengsek, ya tinggalin," ucap Lira.
"Bukaan!"
"Ya masuk dulu aja lagi ... ngapain juga ngomong di tengah pintu gitu ... Pamali tau!" sindir Lira.
"Oh iya ...," Adam lalu masuk ke rumahnya Lira sambil menundukkan kepalanya dan segera duduk di sofa ruang tamu.
"Hahaha ... nggak usah malu kali mas. Dah, mau tanya apa?" tanya Lira.
Dengan masih tertunduk malu, Adam coba mengatakan pertanyaannya perlahan-lahan. "Sepele sih, bentar doang ... emm, mas Adam tuh cuma mau nanya ini loh ... apa sih ... ya mas Adam tahu ini pertanyaan bodoh dan mas Adam itu ...."
"Hasssyah ... kelamaan intro nya, langsung to the point aja kenapa sih? Kayak yang mau mengatakan cinta aja," potong Lira dengan sindiran.
Ck, apaan sih Lira nih? Lagian, gue kan cuma mau nanya hal kecil. Kok dia malah yang excited gitu? Mana gue dipersilahkan masuk segala lagi, kan jadi terkesan konyol, Cih.
"Hiih, bukaan ... cuman ... Emmm ehem ... okey gini, kamu percaya dengan Zodiak nggak?" tanya Adam.
"Hah?" Lira yang sempat terbengong, langsung tertawa terbahak-bahak. "Hahahahaha! Jadi mas Adam cuma mau nanya itu?"
Alisnya Adam pun mengkerut. "Ck, tuh kan bilangin ... orang cuma tanya hal sepele aja kok, pake dipersilahkan masuk segala."
Lira pun menepuk paha Adam. "Heeeh ... jangan gitu. Mau nanya sekecil apapun, sebagai tuan rumah itu harus ramah dong. Apalagi kan mas Adam masih bagian dari keluarga Lira. Memangnya Lira itu kayak mas Adam? Yang kalo ada tamu yang datang ke rumah, cuma ditinggal di depan pintu?"
"Hahaha ... nggak bukan gitu. Kan kamu udah tahu kalo kamu sendiri juga keluarganya mas Adam, kalo mau masuk ke rumah mas Adam mah masuk aja. Mau numpang nyuci baju juga boleh," jelas Adam.
"Yee ... bukan gitu juga mas. Kalo dalam dunia sosial, hal sekecil apapun harus tetap bicara. Nggak semuanya punya indra keenam kayak mas Adam Huahahahaha ...." canda Lira.
Adam pun sempat bingung dengan perkataan Lira. "Hah? Mas Adam punya Indra keenam?"
"Loh ... bukannya mas Adam itu punya khodam yang namanya Sigmund Schlomo Freud? Bapak Psikoanalisis yang selalu ngejaga mas Adam dari gilanya sebuah perasaan Cinta. Ya kan? Huahahaha ...." sindir Lira.
"Yeee, itu kan bercanda doang, mana mungkin lah. Udah ah, malah bahas apa sih ini," bantah Adam.
"Hahaha, apaan sih tadi ... Zodiak ya? Kalo dari Lira, Zodiak itu cuma semacam ini aja sih mas ... emmm, a funny thing, semacam buat konyol-konyolan aja gitu," jelas Lira dengan sedikit berpikir.
"Maksudnya? Percaya?" tanya Adam secara serius.
Lira yang masih bingung menjawab pertanyaan Adam, berusaha bertanya kembali. "Gimana ya? Lira sendiri melihat Zodiak itu untuk semacam hiburan lah, nggak pernah menganggap serius. Memang awalnya kenapa sih? Kok mas Adam tiba-tiba tanya soal Zodiak?"
"Emmm ... mas Adam sendiri awalnya sih nggak percaya dengan hal-hal yang nggak rasional gitu Lir. Tapi waktu mas Adam buktikan sendiri melalui beberapa artikel, ternyata banyak dan bahkan hampir semua sifat yang ditulis di artikel itu sesuai dengan sifat mas Adam," jawab Adam.
"Sifat yang di rasa sama dengan artikel itu terjadi setelah atau sebelum membaca?" tanya Lira.
"Sebelum, mas Adam aja baru baca sore ini tadi. Aneh aja ... masa semua sifat yang disebutkan di artikel itu bisa sama semua. Yang mas Adam takutin nih, jangan-jangan ada yang mata-matain mas Adam lagi. Nanti kalo kayak yang di film Disturbia itu gimana hayoh?" curiga Adam.
Lira yang mendengar ucapan Adam pun langsung tertawa. "Hahahahaha ... aduh, Imajinasimu nih loh mas. Ya ampun ...."
"Hahaha ... Bercanda kali Lir. Maksud mas Adam aneh aja gitu loh, masa bisa sama-an. Menurutmu gimana itu Lir?"
"Huft ... oke, i know what you feel mas. Lira juga pernah suka baca-baca yang begituan sih dan memang banyak kesamaan. Bentar, memang mas Adam itu Zodiaknya apa sih?" tanya Lira.