11 Februari 2019 - Beberapa minggu pun berlalu, hari-hari tampak semakin sepi. Banyak karyawan yang sudah mulai mengundurkan diri.
Mas Dika yang sudah keterima lamarannya di Bali, juga sudah mengundurkan diri.
Anggota timnya mas Dika hanya tersisa 7 orang. Adam, Mas Kurnia, Doni, Bangrud, Muslim, Hida dan Masrufi.
Karena mas Dika keluar, Posisi pimpinan pun diambil alih oleh mas Kurnia. Secara kemampuan, mas Kurnia memang terlihat sudah cukup baik untuk memenuhi kriteria sebagai seorang Pimpinan.
Pada hari itu juga, mas Kurnia mengadakan meeting di White Room untuk membahas kerjaan yang bakal dikerjakan nantinya.
"Jadi, kita sepertinya akan masuk ke divisi yang baru," ucap mas Kurnia.
"Divisi baru? Masih QA kan mas?" tanya Masrufi.
"Iya masih QA, tapi di bagian pemasaran produk kantor dan beberapa minggu lagi kita akan kedatangan trainer dari Australia buat ngajarin kita soal divisi ini," jelas mas Kurnia.
"Wogh, sangar...," kesan Doni.
"Cewe apa cowo mas?" tanya Masrufi.
"Belum tau nanti kita lihat aja, yang jelas sebentar lagi kita bakal pindahan," lanjut mas Kurnia.
"Pindahan kemana mas?" tanya Masrufi.
"Pindah kursi maksudnya?" sambung Bangrud.
"Iya, ntar kita pindah lantai 2. Karena memang kita nanti kerjasamanya dengan anak lantai 2," jelas mas Kurnia.
Adam yang dari tadi tertunduk lesu, tiba-tiba mendangakkan kepalanya.
Lantai 2?
"Wah berarti entar anti-gabut ya, manajemen lantai 2 bukannya agak beda ya? Denger-denger dari Mita sih gitu hahaha...," kesan Bangrud dengan pipinya yang melebar.
"Oh iya Mita juga lantai 2 ya hehehe...," ucap Masrufi dengan tawanya.
Mita?
"Ya gitulah, jalani saja. Ahahaha...," ucap mas Kurnia. "Makannya itu aku ngumpulin kalian buat membahas pengaturan kursi nanti di lantai 2."
Mas Kurnia mulai membuka gambar denah kursi di lantai 2 lewat proyektor di White Room. Terlihat Adam mendapatkan kursi di pojok dalam dekat jendela besar.
Dekat jendela? Berarti di dalam ya? Tidak dekat jalan orang-orang lewat.
"Mulai pindahan kapan berarti mas?" tanya Muslim ke mas Kurnia.
"Awal bulan ini sepertinya," jawab mas Kurnia.
"Berarti besok senin lusa dong," sahut Muslim.
"Kayaknya sih, oh iya dan kemungkinan kita bakal kedatangan 5 anak baru dan 2 anak pindahan dari tim lain, kemungkinan yang pindahan ini sih si Ipung dan Bunga dari timnya mas Ridwan. Itu pun kita belum tahu kapannya, kemungkinan sih besok senin juga," jelas mas Kurnia.
Ipung? Itu bukannya dari komplotannya Boris the Goblin itu ya? Kenapa gue jadi males? Sepertinya gue harus aware dulu sebelum kenal baik dengan Ipung.
"Timnya mas Ridwan? Timnya mereka denger-denger juga banyak yang di transfer ya?" tanya Muslim.
"Iya gitu lah hahah...." jawab mas Kurnia yang seakan-akan mengetahui permasalahan yang ada di kantor. "Yaudah gitu aja, balik lagi deh ke meja masing-masing hahaha...."
Hari itu pun berjalan tanpa adanya proyek sampai Jum'at pun tiba.
15 Februari 2019 - Sore hari itu, seluruh timnya mas Kurnia mulai pindahan ke lantai 2. Setelah Adam mengatur ulang PC-nya sendiri di meja yang baru, Adam langsung pulang ke rumah karena memang saat itu Adam merasa suntuk dan lelah.
19 Februari 2019 - Senin sebelumnya, Adam melewati momen perkenalan dengan anak-anak baru karena saat itu dia mengambil cuti. Namun keesokannya, mas Kurnia tetap mengadakan meeting untuk membahas soal divisi yang baru ini.
"Jadi besok ini, trainer yang dari Australia itu akan datang kesini untuk mulai training dengan kalian, jadi persiapkan aja ya," ucap mas Kurnia
"Oke mas," ucap Adam yang dilanjut dengan jawaban teman-teman yang lain. "Baik mas!"
Mas Kurnia tiba-tiba mengalihkan perhatiannya ke Adam. "Oh iya ... buat yang kemarin belum sempet kenal, kenalin ini Adam."
Adam pun tersenyum lembut dan menyapa semua anak-anak baru tersebut. "Hai, salam kenal ya...!"
Mas Kurnia lanjut menjelaskan ke Adam tentang anak-anak barunya. "Ini anak-anak barunya Dam, mulai dari kanan ada Budi, Darwin, Mamat, Intan dan Fifi."
"Salam kenal mas," sapa balik anak-anak baru itu.
"Lalu yang pindahan ini ada Ipung dan Bunga dari timnya Ridwan, udah kenal kan Dam kalo sama dua orang ini?" tanya mas Kurnia.
Dengan tersenyum kembali, Adam coba sapa mereka berdua dengan sedikit candaan, "Udah kok mas, dari tim sebelah kan? Salam kenal ya ... aku orangnya santai kok, nggak gigit."
"Hahaha ... iya salam kenal mas," jawab Bunga.
Ipung saat itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Hmmm ... Ipung ini komplotannya Goblin kan? Semoga gue bisa kenal baik lah dengan orang ini. Huft, sabar Dam, jangan sampe salah langkah lagi, siapa tau dia itu orang baik.
Adam pun hanya tersenyum untuk menjawab mereka.
"Pung! Adam sama Doni tuh biangnya rame disini. Apalagi nanti kan kamu duduk dibelakangnya mereka, jadi nanti kamu bisa ikutan mereka bikin rame grup Hahaha...." ucap mas Kurnia dengan menunjuk Adam dan Doni.
"Oh iya ya hahaha...," tawa Ipung.
Adam hanya tertegun dan tersenyum melihat tingkah Ipung.
Semoga gue enggak kepancing-pancing soal Mita deh disini, ada sobatnya Boris disini. Bisa rame entar dan yang ada gue dapet less respect from community yang bikin gue mampus secara sosial.