The Diary of The Unlucky Boy : B-Side

Jaydee
Chapter #27

Rahasia yang terjelaskan

Berlanjut dari waktu sebelumnya...

"Pesen apa lu Don?" tanya Adam sambil memegang pulpen dan kertas di atas meja makan.

"Ayam kremes aja satu paket sama nasi, minumnya es teh," jawab Doni dilanjut dengan memberikan Adam menu makanannya.

"Hmmm ... apa ya gue? Ati ampela bakar aja deh."

Adam lalu memberikan list pesanan itu ke pelayan warung. "Nih ya mbak pesenannya."

"Baik mas," jawab seorang Pelayan.

Ketika Adam balik ke meja makannya, Adam tiba-tiba keceplosan untuk mengeluarkan uneg-unegnya, "Haaaah ... jadi pengen resign lagi gue."

"Lagi? Emang dulu pernah?" tanya Doni.

"Ya sebenernya udah lama sih gue itu pengen resign. Cuma ya semenjak di timnya mas Dika, gue ngerasa nyaman sih, terus enggak jadi," jawab Adam dengan polosnya.

"Nyaman gimana? Bukannya lu ngeluh terus ya kalo deket Bangrud?" tanya Doni dengan sedikit yang meragukan Adam.

Hah? Kok jadi mengarah kesitu lagi? Oh iya, di awal tadi gue udah keceplosan. Bodo amat lah. 

"Apa ya? Ada lah. Timnya mas Dika dulu, orangnya seru-seru."

"Sekarang emangnya enggak?" tanya Doni masih tetap dengan menunjukkan gigi-giginya yang tajam itu.

Apa gue omongin aja ya? Toh Mita juga udah sama orang lain juga.

"Ya sekarang masih seru, tapi ada yang kurang," sesal Adam.

"Oooooh ... gue ngerti," jawab Doni.

Hmmm ... kalo dari gelagatnya sih, Doni sepertinya udah tahu.

"Apa emangnya?" tanya Adam.

"Ada lah pokoknya," jawab Doni dengan mulai melebarkan pipi-pipinya lagi.

"Ya gitu, setelah pada dipindah-pindahin dan beberapa dah pada resign, jadi ya beda aja gitu," lanjut Adam.

"Sekarang enggak nyamannya karena ada seseorang yang dipindah? Atau yang resign?" tanya Doni.

"Ya semuanya," jawab Adam.

Sebenarnya karena ada yang dipindahin.

"Oooh hahaha ... gue ngerti," ucap Doni yang seakan-akan tahu sesuatu.

Dengan mengerutkan kening, Adam menjawab, "Paansih lu?"

"Bukannya lu harusnya seneng enggak deket Bangrud lagi, eh apa ... maksud gue enggak di cuekin lagi?" tanya Doni.

Kok Doni menggali obrolannya malah jadi kayak homo gini sih? Arahnya ke Bangrud mulu, padahal kan maksud gue kan ... eh kenapa dia lagi sih? Maksud gue kan arah obrolannya bakalan tentang passion dalam kerjaan.

"Ya gimana ya? Cuma tetep gue ngerasa nggak terima aja kalo pada dipindah-pindah gitu caranya. Seakan-akan timnya mas Dika itu kayak mau dihancurin gitu loh."

"Tapi di tim lain sebenarnya juga ada yang kena loh Dam, timnya Ridwan, tau kan lu? Leadnya Ipung sama Bunga dulu?" jelas Doni.

"Oh iya," jawab Adam.

"Ya denger-denger sih gitu dari lantai 3, anggota tim mereka dipecah semua," ucap Doni.

"Oh," ucap Adam secara singkat dengan masih tampak memikirkan sesuatu.

Doni yang memahami arah pembicaraan Adam coba bertanya, "Lalu, Crushmu yang pernah dulu lu ceritain di tim lain itu, juga ikut kepindah nggak Dam?"

Sepertinya gue udah nggak perlu menyembunyikan semuanya lagi.

Adam menjawab dengan sedikit lesu. "Iya."

"Ooooh ... hahaha!" tawa Doni.

"Ya gitu lah, nggak terima gue. Main pindah-pindah aja tuh manajer."

"Dipindah kemana Dam crush lu?" tanya Doni dengan serius.

Tanya-tanya terus ah. Lagian kalo dari gelagat lu, lu kan juga udah tau!

Lihat selengkapnya