Berlanjut dari kisah sebelumnya...
Pukul 23:56, Adam masih tampak rebahan melihat langit-langit rumah yang berwarna putih. Dia sendiri selalu kepikiran dengan apa yang sedang terjadi pada dirinya beberapa menit yang lalu.
Tidur sambil menangis? Baru kali ini aku merasakan hal itu.
...
Lagian kenapa gue nangis sih?
...
Aneh banget, ketika aku kecil pun tak pernah seperti itu. Sekalinya ada, pasti selalu mimpi di kejar setan. Kenapa? ... jadi inget, sebelum ini aku memang tidak pernah menangis. Sebelum bertemu dan mengenal Mita, aku masih begitu berani untuk menghadapi berbagai hal. Bahkan pernah ada satu momen di mana aku mencoba menangis ketika melihat iklan-iklan dari Thailand, hasilnya nihil. Yang ada, dulu aku selalu berpikir bahwa aku sudah tidak mempunyai hati.
...
Adam, kenapa kamu itu selalu menangis ketika teringat Mita?
~...kamu itu sudah kehilangan dia...~
Kehilangan ya?
...
Jadi keinget, dulu ketika kecil, aku memang cengeng dan selalu berlari ke Mama ketika ada suatu masalah. Mama selalu melindungiku dari bahaya apapun. Memelukku saat badai petir, mengajariku untuk berbagi, bermain Video Game sama-sama, selalu menyiapkan sarapan, selalu menjemputku ke sekolah. Iya, ketika aku mengingat Mama, bawaannya selalu ingin menangis.
hiks...
Energi yang sama ketika aku mengingat Mita...
Isak tangis Adam mulai terdengar.
Kehilangan Mita itu rasanya sama saat ketika Mama mulai sering pergi keluar kota karena urusan kerjaan. Iya aku memang cengeng, anak mami ... aku selalu menangis karena itu. Bahkan kak Bayu selalu bilang kepadaku kalo aku itu cowok, jangan cengeng. Iya aku cowok dan memang sudah tidak pernah menangis lagi semenjak Mama sering pergi keluar kota. Karena aku sudah mengurangi rasa kepedulianku terhadap Mama, itu yang membuatku tidak bisa menangis.
hiks...
Tapi sekarang kenapa lagi? Kenapa perasaan sakit ini muncul kembali dari orang yang berbeda...?
~...ingat dengan permintaanmu...~
Iya ... aku pun juga pernah mempunyai sebuah keinginan untuk mencari istri yang mirip dengan Mama. Kelembutan sifatnya, kepeduliannya, keramahannya dan terutama dari cara dia memperhatikan seseorang. Tapi satu pun, tidak ada yang pernah membuatku nyaman. Sampai ... Mita muncul dihadapanku dan itu pun, aku tak mempunyai kesempatan satu saja untuk mendapatkannya.
hiks...
Mungkin itulah alasan kenapa aku bisa sampai sayang sekali ke Mita. Sebuah alasan yang tidak pernah muncul kembali semenjak aku terbiasa untuk hidup sendirian ... iya, aku sampai saat ini pun masih menyayangi dia.
~...semoga kamu bisa belajar dari kesalahanmu sendiri...~
Adam mulai tampak tenang kembali.
...
Lalu dengan mimpi tadi maksudnya apaan coba? Mita mau segera menikah? Mita mau pergi? Pergi kemana? Atau hanya tanda dari Semesta saja agar aku bisa segera merelakannya?
...
Semesta ya? Coba deh aku bicara dengan energi itu.
Adam berdiri dari tempat tidurnya untuk mematikan lampu dan musik yang masih berputar di Smartphone-nya. Dia mencoba untuk rebahan kembali di tengah kesunyian malam sambil menaruh kedua telapak tangannya di tengah Dada. Terakhir, dia menutup mata dan memfokuskan segala pikirannya ke dalam dirinya sendiri.
Sentuhan tangan Adam mulai terasa hangat di Dada. Napasnya mulai bergerak secara teratur. Dengan lembut, Adam mulai berbicara dengan sendirinya. "Tuhan, Sang Pencipta dan Sang Semesta, tolong dong dengarkan aku."
...
"Aku sudah capek setiap hari harus tersiksa seperti ini."
...
"Aku enggak mau begini terus-terusan dan aku mau ini segera berakhir. Apa Mita memang benar-benar tujuanku? Kalo iya kenapa akhir-akhir ini kamu tidak memberikanku kesempatan apapun dengan dia lagi? Apa kamu sudah muak dengan kelakuanku karena dulu aku tidak mendengarmu? Jika iya, maafkan aku ya, Tuhan?"
dug...dug...dug...
Seketika itu perasaan Adam mulai terasa sakit kembali.
Dengan sedikit menggenggam, Adam tetap lanjut untuk berbicara dengan dirinya sendiri. "Tuhan tolongin aku, tolong. Aku takut sendiri. Jika kamu menghendaki aku dengan dia, tolong berikan satu kesempatan lagi. Kalo tidak lagi dikehendaki, aku ... aku ... minta tolong kepadamu. Tolong lepaskan aku dari beban yang telah kamu berikan. Biarkan aku melupakannya, dia sudah bahagia di sana."
~...Seseorang yang ingin kamu miliki itu mau kamu tinggalkan? Yakin?...~
dug...dug...dug...
Bulu kuduknya Adam perlahan berdiri dan seketika pula, Adam tampak kesakitan merasakan detak jantungnya yang berdebar lebih kencang dari sebelumnya.
Dug...! Dug...! Dug...!
Sakit...
Adam lalu melepaskan semua rasa sakit yang ditahannya itu. Air matanya mulai mengalir deras di pipinya, hidungnya juga mulai terasa mampet, sehingga terasa sulit untuk bernafas dengan lega dan isakan tangisnya juga terdengar memilukan.
hiks...
"Tuhan, jika kamu memang ada untuk mendengarkanku sekarang ... Tolong aku, Tolong ... tolong, aku tak mau tersiksa seperti ini hanya gara-gara rasa sayangku yang tak akan pernah tersampaikan dengan baik. Maafkan aku...."
...
"Aku cuma mau ... yang terbaik buat Mita. Itu aja...."
hiks...hiks...
DUG...! DUG...! DUG...!
Adam merasakan sakit yang begitu hebat di dalam dadanya. Isak tangis yang mulai meraung-raung, memaksa Adam untuk melepaskan semua tangisannya sambil memeluk dan menutup seluruh wajahnya dengan guling. Adam menangis histeris dari balik guling itu.
hiks...hiks...
Adam masih tetap menangis tanpa henti. Karena di dalam pikirannya, dia harus merelakan kepergian Mita.
...
...
...~
Ketika mulai tenang, Adam segera menarik guling itu dan melihat menuju gelapnya langit-langit rumah.
"Maafkan, maafkan kebodohanku karena telah acuh terhadap kuasamu dan Terima kasih atas rasa cinta yang telah engkau berikan. Maafkan aku, aku telah gagal menerima pesanmu itu. Ini sudah menjadi Dosa terbesarku."
...
Matanya Adam mulai terasa lelah dan setelah itu dia langsung tertidur pulas.
18 Juli 2019 - Teeeet... Teeeet... Teeeet...
Terlihat Adam dengan mata yang masih menyipit, meraba-raba untuk mencari Smartphone-nya di dalam tumpukan bantal.
"Ah berisik! Mana sih hape gue!"
Karena tidak ketemu, Adam segera bangun dan menarik semua bantal-guling di sebelahnya. "Anjir berisik banget! Siapa sih yang nyetel alarm serame ini! ... Oh ini apa di bawah bantal. Bangsat, yang naruh hape di bawah bantal siapa sih?"
Adam melihat jam di Smartphone-nya itu yang masih menunjukkan pukul 05:31.
"Mana masih jam segini pula! Siapa sih yang ngeset alarm jam segini? Kan masih ngantuk!"
Dengan sadar, Adam berucap, "Oh iya gue sendiri ... Ah bodo, tiduran lagi aja."
...?
Wah terlanjur melek, stipit!
Adam kembali bangun dan melihat langit-langit rumah yang terbiaskan cahaya matahari dari ventilasi rumah.
Masih pagi banget, ngapain ini? Oh iya, cek youtube aja deh, barangkali ada update dari kontennya Coki-Muslim.
Adam mengambil Smartphone-nya kembali dan segera membuka aplikasi Youtube untuk mencari konten terbaru dari Coki-Muslim.
...
Mana? Enggak ada? Enggak update apa ya? Masa sih? Masalah babi kurma itu nggak selesai-selesai? Aneh banget deh orang-orang yang mempermasalahin itu! Padahal gue dah kangen banget sama Jokesnya mereka.
...
Hmmm?
Saat itu Adam hanya melihat beberapa rekomendasi konten di Youtube. Karena tidak ada satu pun yang menarik, dia selalu mencoba untuk me-refresh laman rekomendasi itu. Namun dalam beberapa kesempatannya untuk me-refresh laman rekomendasi Youtube, ada satu video yang tidak pernah hilang dari konten yang letaknya paling atas.
Ini dari tadi muncul terus? When You Love Someone? Lagu apaan sih? Live di Jogja? Hmmm ... Endah n Rhesa?
Adam mulai memutar video itu.
Terdengar suara opening gitar dan sorakan para penonton. Endah dengan rambutnya yang panjang, berkacamata serta pakaian yang berwarna serba putih, mulai berbicara kepada penonton.
Suara Gitar.
"Lagu ini untuk kalian yang masih berusaha untuk menyatakan perasaan pada orang yang disayangi."