8 Februari 2021 - Tuk ... tuk ... tuk...
Adam terlihat sibuk mengetukkan jarinya di atas keyboard mekanik yang bercahayakan lampu LED berwarna biru. Dia sesekali memutar lehernya dan meregangkan tangannya agar tetap bisa lanjut untuk menyelesaikan sebuah tulisan yang sedang ia kerjakan.
Akhirnya selesai juga Novel gue.
Pyuuh...
Anjir, kenapa tulisan gue jadi sebanyak ini? 140 ribu kata ... Ini mah ngelebihin novel Harry Potter The Prisoner of Azkaban. Haduh, padahal novel ini, aslinya cuma 60 ribu kata. Bakal ada peminatnya emang? Hmmm, bodo lah.
Pip... pip...
Terdengar suara panggilan Video yang masuk ke dalam Smartphone-nya Adam.
Siapa ... Lira?
Adam langsung menerima panggilan Video tersebut. Di dalam layar Smartphone, tampak Lira yang sedang tiduran di kasur dengan poni dan rambut yang masih terlihat acak-acakan.
"Hahaha ... mas!" sapa Lira.
"Lir! Hei, gimana Bandung sekarang?" tanya Adam.
"Hujan terus mas, nggak pernah bisa keluar rumah nih di sini," ucap Lira.
"Udah, di rumah aja Lir. Masih PSBB juga kan?" Adam coba menasihati.
"Iya."
"Terus ... ada apa nih vidcall-vidcall? Kangen mas Adam apa kangen dijajain doang?" tanya Adam.
"Hahaha ... nggak kok, lagi gabut aja Lira hari ini, mana hujan terus kan?" tampak Lira berdiri dari kasurnya dan segera mengarahkan kameranya keluar jendela. Terdengar suara rintikan hujan dari dalam Smartphone-nya Adam. "Ini aja sekarang hujan mas, deres pula. Tuh!"
"Oh! Sama kok, di Jogja juga habis ujan deres tadi. Sekarang sih udah lumayan reda. Anyway, lagi sibuk apa kamu sekarang Lir?" tanya Adam dengan senyum.
"Rebahan sambil menunggu jodoh!" seru Lira sambil tiduran kembali di atas kasurnya.
"Lah, bukannya kamu abis kenal sama cowok baru lagi ya pas abis lulusan kemarin?" tanya Adam.
Sambil menahan dagu, Lira membalas, "Ah males, jangan dibahas lagi mas. Udah sama yang lain dia sekarang."
"Loh? diselingkuhin?" tanya Adam.
Lira pun menjawab, "Nggak sih, cuman dia memang dapet kerjaan di Batam gitu loh. Nah, karena dia nggak mau LDR juga, ya akhirnya kita putus. Eh dia sekarang udah punya yang baru lagi, malah aku yang sial."
"Oh gitu? Hahaha ... ada yang mau diceritain? Siapa tau kamu memang butuh curhat?" tawar Adam.
"Nggak sih, Lira putusnya udah sejak pertengahan 2020 lalu loh mas, pas marak-maraknya Stay at Home. Cuman nggak cerita-cerita aja. Udah mupon kok Lira, hehe...," ungkap Lira.
Iyalah. Cewek batu kayak Lira ini, nggak bakalan mungkin lama-lama juga sedihnya.
"Gimana mas? Jogja aman kan? Pakde Bude sehat?" tanya Lira.
Adam tersenyum. "Aman. Ya masih PSBB aja, Pakde Bude juga sehat."
Lira mengangguk-anggukkan kepalanya. "Hmmm ... lagi sibuk apa sekarang mas?"
"Kerja dari rumah sekarang Lir, mas Adam di rumah terus selama pandemi," jawab Adam.
"Nggak pernah jalan-jalan?" tanya Lira.
Adam lalu menyipitkan mata. "Jalan-jalan sama siapa?"
Lira pun meringis. "Oh iya deng hehe..."
"Sama ini ... mas Adam sekarang sibuk nulis juga buat lomba skrip film dan nyelesaiin Novel," lanjut Adam.
"Skrip film? Jadi nerusin cita-citanya mas?" tanya Lira.
Adam menaikkan kedua bahunya. "Ya ... siapa tau beruntung kan?"
"Hmmm ... anyway yang novel tadi itu, baru lagi? Atau yang dulu?" tanya Lira.
"Yang dulu. Tapi mas Adam Rewrite lagi sih, jadi yang sekarang lebih detail aja ceritanya," jelas Adam.
"Kenapa harus di Rewrite lagi? Jangan-jangan masih belum move on dari Mbak Mila mas?" tanya Lira.
"Mita! Ih, Mila siapa lagi?" bentak Adam.
Lira pun tertawa. "Hahaha ... oh iya, mbak Mita."
"Udah, baru aja bulan ini mas Adam bener-bener bisa Move On," jelas Adam.
Lira terkejut. "Hah barusan?! Bentar ... berarti 2 Tahun? 2 Tahun mas Adam baru bisa move on sekarang?"