Membuka satu notifikasi pesan dari Manager Harry, yaitu Louis. Berupa foto bukti persetujuan penarikan uang sebesar kurang lebih $74.000.000, kini membuat Taylor tersulut emosi.
Pasalnya lagi-lagi nama Kendall Kardashian, terlampir dalam bukti persetujuan penarikkan uang yang akan di lakukan oleh Harry hari ini.
"Untuk apa kamu memberinya uang dengan jumlah yang begitu besar?" tanya Taylor baik-baik dengan nada lembut, pasalnya dia tau betul amarah Harry mudah terpancing hanya jika dia berbicara dengan nada tinggi.
"Kendall berhasil memenangkan permainan kartu semalam" jelas Harry seraya dengan santai mengetikkan sesuatu di ponselnya tanpa menatap Taylor.
"Tapi, setahu aku. Kamu sangat pandai dalam bermain kartu" cecar Taylor mengingat setiap kali berada di meja judi, Harry selalu mampu mengalahkan lawannya.
"Entahlah, keberuntungan sepertinya sedang tidak berada di pihak aku semalam" tuturnya dengan tatapan dingin dan bangkit dari keterdudukan.
"Kamu mau kemana?" tanya Taylor yang melihat Harry memakai kacamata hitam dan sepatu sandal, namun masih tetap menggunakan pakaian tidur.
"Ke tempat Louis, ada hal yang ingin aku bahas hanya berdua dengannya" jelas Harry tidak ingin di bantah dan berhasil membuat Taylor diam tidak berkutik.
Masih berada di hotel yang sama, tapi hanya berbeda beberapa kamar. Tidak membuang waktu Harry mengetuk pintu kamar hotel Louis, hingga sang penghuni kemudian muncul diambang pintu.
"Ada yang ingin aku bicarakan" tutur Harry to the point seraya melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.
"Masuklah" sambut Louis.
Menutup kembali pintu kamar hotel seusai mempersilahkan Harry masuk, Louis kemudian mengekori Harry dari belakang.
"Ada apa?" tanya Louis.
"Aku minta jangan lagi beritahu apapun tentang urusan pribadiku kepada Taylor, Lou" pinta Harry dengan wajah dingin seraya berposisi menyilangkan kedua tangan di dada.
"Ada apa dengan kamu? Biasanya kamu tidak mempermasalahkan jika aku melaporkan mengenai urusan kamu pada Taylor" tanya Louis yang merasa janggal akan sikap Harry.
"Kali ini berbeda. Dan pokoknya mulai sekarang aku tidak ingin dia tau apapun tentang urusan pribadiku" tekan Harry.
"Kenapa? Kamu sudah mulai bosan dengan Taylor?" tebak Louis.
"Itu bukan urusan kamu" tepis Harry.
"Ingat satu hal, kalian masih terikat dalam kontrak kerjasama Har. Jadi, jangan membuat semuanya kacau hanya karena permasalahan asmara kalian! Apalagi hal ini sampai terdengar ke telinga Simon" peringat Louis.
"Hanya karena aku tidak mencintai anak emasnya, lalu dia ingin mengancam karirku begitu? Silahkan saja! Aku sudah tidak perduli!" ucap Harry penuh ketegasan seraya tersenyum remeh kepada Louis.
"Jangan menganggap ini adalah hal yang remeh Harry!" tekan Louis yang tidak percaya dengan pemikiran Harry saat ini.
Pasalnya, dahulu Harry sendiri yang bersih kukuh meminta untuk di kenalkan dengan Taylor. Hingga Louis akhirnya mengalah dan membantu Harry untuk mendapatkan hati Taylor.