Flashback
Selasa, 11 Januari 2021
Pukul 10.00 AM
Apartment Upper West Side-Manhattan, New York.
Genap 1 tahun tinggal bersama dengan tunangannya di sebuah apartment yang berada di tengah kota New York dengan tema classic, selama itu juga Kendall hiatus dari dunia modeling dan menjalani hari-harinya dengan tenang.
Dirinya tidak hanya tinggal berdua dengan Zayn di apartment tersebut, melainkan ada pengawal, chef dan pelayan yang 1x24 jam bekerja untuk mereka.
Namun segalanya yang berhubungan dengan Zayn, Kendall lah yang akan mempersiapkan semuanya sendiri dan tidak ingin di bantu oleh chef maupun pelayan mereka.
Diawali dengan pagi hari yang berawan, Kendall pun dengan cekatan menyiapkan coat hitam berbahan kulit untuk Zayn kenakan dan berjalan menuju dapur untuk menghidangkan sarapan dengan menu favorit Zayn yaitu soup Escudella masakan khas Spanyol.
"Good morning Ken" sapa Zayn yang baru saja datang dengan berpenampilan rapih sesuai style yang telah Kendall persiapkan dan terduduk santai di bangku ruang makan dengan ponsel di genggamannya.
"Morning" sambut Kendall seraya bergerak menyajikan soup di piring yang ada di hadapan Zayn.
"Lagi-lagi kamu membiarkan chef kita menganggur Ken" protes Zayn yang berbicara namun tetap fokus dengan ponselnya.
"Dan lagi-lagi kamu protes. Padahal aku hanya mengambil tugasnya di pagi hari saja dan lagi pula gajinya tetap akan dibayar utuh" jawab Kendall tidak mau kalah seraya menuangkan air mineral ke gelas milik Zayn.
"Kalau begitu mulai bulan depan kita pecat saja seluruh pegawai di apartment ini, bagaimana?" goda Zayn seraya meletakkan ponselnya diatas meja dan mengamati Kendall yang saat ini mengambil tempat duduk di sisi Zayn.
"Setuju, asal kita pindah ke apartment yang lebih kecil karena kalau disini aku pasti tidak akan sanggup mengerjakan semuanya sendiri" tantang Kendall membuat Zayn menyinggung senyum dan menggelengkan kepala.
"Bercanda. Aku hanya tidak ingin kamu kelelahan Ken" ungkap Zayn seraya mengusap pucuk kepala Kendall.
"Jangan khawatir. Aku baik-baik saja" ucap Kendall yang berusaha menenangkan rasa khawatir Zayn.
"Coba dengarkan ini" ujar Zayn yang memperlihatkan suara musik ciptaannya pada Kendall.
Hearing about all the things you've done
And all the walls you've been through
Hearing about all the lost loves
It was over before it started
Hear about the distance you have traveled
Just to start again
Hearing about everything you've been through
Looks like you need a friend, a friend
Please don't wait
I won't go home tonight
I want to love you but I can't
"Kamu mau beri judul apa untuk lagu ini?" tanya Kendall setelah sempat beberapa saat terdiam begitu mendengar bait demi bait lagu tersebut.
"Rear View" jawab Zayn yang menatap Kendall dengan begitu dalam dan penuh arti.
"Lagu ini untuk siapa?" tanya Kendall penasaran karena liriknya begitu pas dengan situasi mereka.
"Semua penikmat musik" dusta Zayn yang menyibukkan diri dengan memakan soup di hadapannya.
"Semoga kamu suka dengan soup nya" ujar Kendall yang tidak lagi mempertanyakan tentang lagu tersebut.
"Terimakasih" jawab Zayn ramah dan berusaha menghargai usaha tunangannya ini karena sepertinya Kendall masih keras kepala ingin melayani Zayn tanpa bantuan siapapun.
"Maaf semalam aku tidak menyambut kamu pulang" sesal Kendall dihiasi dengan raut wajah sendu namun tetap menikmati sarapan.
"It's ok. Lain kali kamu langsung tidur saja, tidak perlu sampai menyambut aku pulang. Mengerti?" tegur Zayn dengan wajah serius dan diindahkan dengan anggukan kepala oleh Kendall.
"Beberapa hari belakangan kamu selalu balik dini hari dan pergi lagi di pagi hari, apa kamu sesibuk itu?" tanya Kendall yang merasa sedih karena tidak memiliki waktu bersama Zayn.
"Jangan pernah mempertanyakan soal waktuku Ken. Kalau memang kamu merasa bosan, pergilah belanja, traveling atau lakukan apapun yang membuat kamu sibuk" sarkas Zayn seraya meletakkan garpu dan sendoknya dengan posisi tertutup.
"Sorry" sesal Kendall yang menggenggam telapak tangan Zayn.
"Aku usahakan malam ini pulang cepat. See you" putus Zayn seraya menyingkirkan tangan Kendall lalu mencium pipi wanitanya itu kemudian barulah berlalu pergi.
Dan sesaat setelah sepeninggalan Zayn, di saat itu juga air mata Kendall jatuh dengan deras. Pasalnya, di hatinya menaruh rasa curiga dan seperti ada yang mengganjal tentang sibuknya Zayn akhir-akhir ini.
Kendall bukanlah wanita dan cinta pertama Zayn, bahkan pria itu langsung memberi sinyal penolakan akan perasaannya padahal waktu itu Kendall belum mengungkapkan isi hatinya. Dan itu semua karena Zayn masih mencintai mantan istrinya yang bernama Selena.
Tidak tau apa sebab pasti yang membuat keduanya berpisah, tapi dari yang Kendall ketahui keduanya pernah tinggal bersama cukup lama di Meksiko dan menjadikan heroin sebagai sumber penghasilan mereka.
Sejak gagalnya menjalankan misi yang di berikan Luke Edwards sebagai salah satu syarat bisa memenangkan hak asuh Cheryl, Selena lah yang akhirnya menjadi pemasok utama heroin dan barang haram lain ke pesta rutin yang diadakan Truss Music Group.
Selama Kendall koma, selama itu juga Zayn menjadi begitu ambisius untuk mengusai perdagangan barang haram tersebut di pasar berbagai negara demi menjatuhkan Luke.
2 tahun lamanya berproses, Zayn pun berhasil membuktikan. Sehingga, beberapa orang enggan berurusan dengannya termasuk orang sekelas Simon Truss yang dikenal sebagai penguasa industri hiburan Amerika.
Beberapa bulan sibuk mendapatkan hati Kendall kembali, Zayn lantas menjadikan wanita itu sebagai tunangan yang berarti tidak sembarang orang bisa berdekatan dengan Kendall.