THE DREAMS

andi fauziah amalia
Chapter #1

AN ACCIDENT

"Harapan adalah sebuah penantian dan

Perpisahan adalah sebuah penyesalan"

-HN

Matahari pagi begitu cerah menembus jendela kamar gadis kecil nan mungil yang sedang tertidur lelap. Ia tampak hanyut dalam mimpi indahnya hingga tak menyadari sinar matahari menembus jendela kamarnya. Ia adalah Aileen Hanna Jovanka, gadis kecil mungil yang mempunyai sejuta mimpi untuk ia raih kelak.

Jam menunjukkan pukul 6.50 pagi, Tetapi Hanna belum juga bangun dari tidurnya. Hari ini adalah ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya yang ke 25. Mereka berencana memberi kejutan saat orang tuanya tiba di rumah. Sang kakak, Nadine berjalan menuju kamar Hanna untuk membangunkannya.

"Hanna, bangun! Ini udah pagi. Kamu kan udah janji mau bantuin kakak bikin kejutan buat mama sama papa" Nadine membangunkan adiknya yang masih terlelap

setelah beberapa saat, Hanna perlahan membuka matanya. Ia telah menyadari kehadiran sang kakak di sampingnya. Ia bangkit dari singgasananya.

"Kak, emangnya harus pagi-pagi bikin kejutannya?" Tanya Hanna dengan wajah polosnya

"Iya dong, kan kita mau bikin kejutan besar buat mama sama papa. Jadi, harus cepet bikinnya. Oke?" Jelas Nadine

"Yaudah kak, kalau gitu aku mau mandi dulu."

"Iya, kakak tunggu di taman belakang rumah" Nadine hanya meng-iya-kan perkataan adik kecilnya itu.

Hanna bersiap untuk mandi, sedangakan Nadine kembali ke taman belakang rumah untuk menghiasnya sembari menunggu Hanna selesai mandi. Ia hanya tak ingin membuang waktu yang ada.

Tak butuh waktu lama, Hanna sudah berada di taman belakang rumah untuk membantu kakaknya. Ia meletakkan beberapa lilin di sekitar meja membentuk sebuah lingkaran besar. Sementara sang kakak, ia meletakkan gelas, piring, sendok, dan juga garpu dengan rapi. Tak lupa, mereka menebar bunga mawar putih dan merah di sekitar lilin yang Hanna letakkan tadi.

Setelah 20 menit menghias, semuanya telah selesai. Nadine dan Hanna begitu senang dengan hasilnya--berharap orang tua mereka akan senang dengan kejutan yang mereka buat dengan penuh cinta.

"Kak, mama sama papa kapan pulang? Hanna udah nggak sabar nih" ucap Hanna sembari tersenyum bahagia ke arah kakanya

"Mama sama papa akan pulang malam ini. Kamu harus sabar, ya!" Nadine mencium puncak kepala Hanna

Mereka menunggu kedua orang tuanya sembari bermain di taman belakang rumah. Hanna dan Nadine tak mampu mendefinisikan kebahagian mereka, yang terpenting adalah keluarga dan kebersamaan. Sudah lama mereka menantikan momen berharga ini--di mana mereka bisa berkumpul bersama--bercanda, tertawa, dan berbagi cerita bersama.

Hari mulai petang, Hanna dan Nadine kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap. Hanna akan memakai dress pink sementara Nadine akan memakai dress putih.

Lihat selengkapnya