The Eccentric School

Mizan Publishing
Chapter #3

Hari-Hari Biasa di Eccentric School

Pagi itu, matahari bersinar cerah. Aku sudah mengenakan seragam sekolah dan menjinjing buku-buku pelajaran. Hillary terlihat sedang sibuk merapikan rambutnya. Seperti biasa, dia tidak pernah mengikat rambut emasnya itu. Padahal, dia sudah ditegur beberapa kali oleh kepala asrama dan Nona Kathrine untuk selalu mengikat rambut agar terlihat sedikit rapi. Tapi, kelihatannya dia tak pernah memedulikan semua itu.

“Ayolah, cepat Hillary!” terdengar Melly berteriak kepada Hillary sambil menarik tangannya. “Sudahlah, jangan kau pedulikan rambutmu itu,” tambahnya.

Hillary segera menyimpan sisirnya dengan rapi. Nanti, jika kepala asrama memeriksa kerapian kamar Asrama Menara Timur, kepala asrama akan memujinya bahwa Hillary merupakan anak yang rajin.

Aku segera menuruni tangga. Tak berapa lama berjalan, aku bertemu dengan guru Bahasa Inggrisku, Ms. Frida.

Good morning, Pat!” sapanya.

 

Good morning, Mom,” jawabku.

“Apakah kau tak melupakan tugas yang telah aku perintahkan seminggu yang lalu untuk kau bawa?” tanyanya.

“Oh, tidak. Aku membawanya,” jawabku.

“Ya, sudah. Kau memang anak yang rajin. Cepatlah masuk kelasmu. Nona Kathrine sudah menunggumu.”

Untunglah, aku tidak diberi pertanyaan yang bertubi-tubi. Pasti aku akan sulit menjawabnya satu per satu.

Di kelas, Nona Kathrine sudah berada di dalam. Dia sedang sibuk mengoreksi pelajaran berhitung yang kami dikerjakan sekitar dua hari yang lalu. Isabel sudah berada di sebelah bangkuku. Dia sedang sibuk membaca. Aku segera memasuki kelas, disusul Melly di belakangku. Kemudian, Hillary yang masih terus mengusap-usap rambut.

“Hentikan merapikan rambutmu, Hillary!!!” bentak Nona Kathrine.

Hillary menghentikan sikap konyolnya itu.

“Sudah berapa kali saya ingatkan! Siapa saja yang memasuki kelas Nona Kathrine harus berpakaian rapi!!!” teriak Nona Kathrine. “Dan kau sudah beberapa kali melanggar aturan itu. Sekarang, keluarlah. Rapikan dulu rambut emasmu itu. Jika ingin memasuki kelasku lagi, aku harus melihat rambutmu terikat dengan rapi,” tambahnya.

Lihat selengkapnya