“Madam Gao telah tiba !”
Setiap orang mulai memandang ke arah pintu masuk ketika mendengar pengumuman kedatangan sosialita teratas itu. Wanita cantik berambut cokelat keemas yang disanggul dengan rapi memasuki ruangan dengan anggun. Pemilik pesta menyambut kedatangannya dengan ramah, wanita itu hanya mengatakan kata-kata singkat sebelum melangkahkan kaki jenjangnya memasuki ruangan.
Para wanita mulai beramai-ramai mengerubunginya bagaikan lalat. Mereka mulai menyanjungnya dengan kata-kata pujian. Wanita cantik bernama Fallin Ma, hanya menanggapi pujian mereka dengan senyuman formal. Ia tahu bahwa pujian yang mereka berikan hanya bermaksud untuk menjilatnya, sungguh melelahkan baginya untuk mendengar kata-kata palsu itu. Mereka berusaha menyenangkan hatinya ketika berhadapan dengannya, tetapi ketika dibelakang punggungnya, mereka akan membicarakan hal buruk, seperti itulah mereka.
“Saudaraku Fallin!”
Seorang wanita berambut pirang yang dibiarkan tergerai datang mendekatinya. Fallin Ma memandang ke arah wanita cantik yang berbicara dengannya dengan bahasa informal. Para wanita lain menegurnya yang tidak sopan dan juga menyindir gaunnya yang terbuka. “ Apa aku harus berbicara dengan formal pada sepupuku sendiri dan juga apa kalian menyindir gaunku? Kalian semua begitu kuno, ini adalah pakaian model baru untuk wanita muda.”
“Maaf, aku harus bicara dengan sepupuku.”
Fallin Ma menarik sepupunya itu- Elisa Fu ke sudut ballroom. Para wanita-wanita itu hanya bisa saling berbisik melihat Fallin Ma yang pergi meninggalkan mereka. Mereka juga merasa kesal pada wanita yang disebut sebagai sepupu oleh Fallin Ma.
“Senang bertemu denganmu lagi, saudaraku! Kau tidak berubah, masih saja membiarkan lalat-lalat itu mendekatimu!”
“Jangan mengatakan kata kasar itu secara langsung!”
“Saudaraku, kau begitu kaku. Hei! saudaraku, apa kau tidak merasa bahwa pesta ini begitu membosankan? Alunan musik yang membuat mengantuk dan juga harus melayani para wanita-wanita dengan topeng wanita mulia!”
“Ini adalah tugas yang harus aku lakukan! Walaupun ini membosankan, tetapi seperti inilah yang harus aku jalani.“
Seorang pelayan datang menawarkan minuman. Fallin Ma mengambil dua gelas lalu memberikannya pada sepupunya itu. Wanita yang berstatus sebagai Nyonya Besar Gao itu menyesap wine dengan pelan dan anggun. Elisa Fu memperhatikan sepupunya, ekspresinya tidak menunjukkan apapun, tetapi Elisa Fu dapat melihat perasaan kesepian di mata hitam kelamnya itu.
“Apa kau bahagia dengan kehidupanmu ini?”
Bahagia?
Ia tidak tahu apakah kehidupan yang dia miliki ini membuatnya bahagia. Kehidupan yang dijalaninya terlihat begitu sempurna. Kecantikan,kekayaan status, dan suami yang kaya, semua itu telah dimilikinya. Bukankah, hal itu merupakan sumber kebahagiaan. Hanya saja, perasaannya masih terasa kosong.
“Aku tahu, kau tidak merasakannya (kebahagiaan) bukan? Kau merasakan bahwa hidupmu membosankan dan juga dipenuhi perasaan kesepian. “
“Saudaraku, kau bukanlah boneka. Kau tidak bisa mengabaikan perasaanmu.Kau harus menikmati kehidupanmu dan merasakan kebahagiaan! “
“Menikmati hidup?”