“MAMA JANGAN PERGI! Wu wu wu” Tuan muda Gao berlari tetapi ditahan oleh Edzar Gao.
“CUKUP! HALBERT GAO, BERHENTILAH MENANGIS! JANGAN MENUNJUKKAN KELEMAHANMU HANYA KARENA WANITA ITU! “ Edzar Gao tidak bisa mengendalikan emosinya.
Halbert Gao berhenti mengis, karena terkejut dengan teriakan kemarahan ayahnya yang tiba-tiba itu. Edzar Gao tidak bermaksud untuk membentak putranya, dia telah kehilangan control atas emosinya yang saat ini meledak-ledak karena wanita itu. Pria yang hampir berusia 30 tahun itu menghela nafas untuk menanenangkan diri, tetapi gagal baginya untuk mengendalikan emosinya.
“Pengasuh Ye, kau urus tuan muda!” Edzar Gao memilih pergi, jika tidak dia mungkin akan menyakiti putranya dengan berteriak padanya.
Ye Meyleen adalah wanita cantik yang berhati lembut. Ia tidak tega melihat Tuannya, langsung bergegas untuk memeluknya dan berusaha untuk menghibur tuan mudanya. Ye Meylee mengusap lembut punggung anak laki-laki berusia 7 tahun ini. Tuan mudanya tidak pernah menangis sebelumnya, dia selalu terlihat tenang dan dewasa. Hal ini mungkin, menjadi pukulan berat untuk anak kecil ini, hingga tidak bisa mengendalikan kesedihannya. Ye Meyleen berharap dengan menyalurkan kehangatan dalam pelukannya dapat membuat tuan mudanya merasa tenang,
“Tuan Muda, bagaimana jika saya membuatkan cookies untuk anda atau apa anda lebih suka pudding cokelat?”
“Tidak, aku hanya ingin kembali ke kamarku."
“Baiklah!” Ye Meyleen menggendongnya.
“Aku bisa jalan sendiri.”
“Tidak apa-apa untuk bersikap sebagai anak kecil, tuan muda!”
Ye Meyleen memeluknya dengan erat dan penuh kasih sayang. Halbert Gao memeluk lehernya dan menenggelamkan wajahnya di bahunya. Dia menyukai kehangatan yang diberikan oleh Ye Meyleen, perlahan setetes air mata kembali membasahi pipinya. “ Apa mama akan kembali?”
Ye Meyleen tidak langsung menjawab. Dia tidak tahu apa nyonya besar akan kembali. Apalagi dia teringat masalah yang diceritakan oleh Edzar Gao. “Mungkin, dia akan kembali!”
Dia tidak bisa memberikan jawaban pasti. Pengasuh Ye hanya berharap bahwa nyonya besar akan menyadari bahwa tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dibandingkan dengan bersama keluarga. Walaupun dia tahu bahwa nyonya besarnya selalu bersikap dingin pada putra ataupun suaminya, tetapi Ye Meyleen yakin, sebagai seorang wanita, Nyonya Besarnya setidaknya memiliki kasih sayang dan keterikatan pada keluarganya, khususnya pada putranya. Nyonya Besar mungkin belum menyadari perasaannya saat ini.
“Aku akan menunggu mama. Aku akan bekerja keras menjadi anak yang baik sampai mama kembali. “
“Ya, tuan muda!” Ye Meyleen merasa sedih untuk tuan mudanya, dia berharap nyonya besarnya akan segera menyadari perasaan kasih sayang untuk keluarga.
***
PRAK!
Edzar Gao mendobrak meja untuk meredakan amarahnya. Dia tidak peduli dengan bengkak di tangannya, Hatinya terasa sakit saat mendengar putranya menangis, pria itu menjadi semakin marah karena kepergian wanita itu. Wanita tidak berperasaan itu, kenapa dia bertekat untuk pergi disaat dia telah mendapatkan segalanya. Bahkan dia dengan mudah mengatakan bahwa tugasnya sebagai Nyonya Gao telah selesai hanya dengan melahirkan seorang pewaris. Bagaimana mungkin dia beranggapan seperti itu, putranya saat ini masih membutuhkannya dan juga dia masih membutuhkannya untuk posisi Nyonya Gao untuk banyak tugas penting.
Selama ini, Edzar Gao telah memberikan segalanya padanya, dia memenuhi kamar ganti dengan gaun-gaun modis dan berkualitas, perhiasan, dan memberikan kartu padanya untuk berbelanja dan hal yang lebih penting, derajat keluarganya semakin meningkat dengan keberhasilan membawa perusahaannya berada di puncak. Posisi wanita itu juga semakin tinggi dalam sosialita kelas atas, bukankah wanita itu menyukai status tertinggi? Apa yang salah? Apa semua itu tidak cukup untuk membuatnya merasa bahagia? Setiap wanita pasti menginginkan hal itu untuk membuat kehidupan mereka bahagia. Bukankah uang dan kekuasaan adalah sumber dari kebahagiaan? Namun, kenapa hal itu tidak cukup untuk menahannya?