The Face: Redemption

AvaRe
Chapter #5

2 - Face Shadow (Bagian 2)

“Siapa namamu?“ tanya pemuda di samping Anna tanpa menoleh ke arahnya. Matanya tetap fokus di kemudi.

“Eh?“

“Panggil aku Zero. Terserah kau mau percaya padaku atau tidak. Yang jelas kau sedang dalam bahaya. Paman tua berkacamata itu Yordan, yang satu lagi bernama Leo. Kita semua adalah target Face-Shadow.”

“Paman tua kau bilang?! Aku belum setua itu‼” terdengar teriakan protes diiringi suara kekehan kecil dari belakang, tetapi pemuda yang bernama Zero itu tidak peduli.

“Iya, tapi apa itu Face-Shadow?!“ Anna semakin kesal karena dari tadi pertanyaannya seolah tak dihiraukan. Sekali lagi, tanpa menjawab pertanyaan Anna, Zero malah menyerahkan padanya sebuah buku catatan kecil yang agak kumal kepada Anna. Anna membuka buku itu, dan isinya hanya nama-nama orang. Ia semakin tidak paham dan hanya menatap Zero kesal tanpa berkata satu patah kata pun, karena ia yakin pasti tak akan dijawab lagi.

“Itu adalah daftar korban-korban Face-Shadow yang berhasil ku kumpulkan sejauh ini. Ada seribu lebih, lengkap dengan profil ‘pelaku’nya yang bermacam-macam,” Zero mendengus kesal. “Face-Shadow … dia adalah anomali terbesar yang ada di Bumi saat ini. Namanya sudah dilupakan selama ribuan tahun. Bergerak bagai bayangan, tak ada yang tahu wujudnya yang sebenarnya.

Dia seringkali dianggap sebagai tokoh mitologi kuno, bahkan di era ancient, ada sebuah agama yang menjadikannya sebagai Dewa dan disembah. Mereka memberinya persembahan manusia setiap siklus enam bulan purnama. Dia bukan manusia, bukan iblis, apalagi Dewa. Dia adalah sesuatu yang berbeda. Seperti yang kubilang tadi, dia adalah anomali. Beberapa berpendapat, dia adalah salah satu ancient-ancestor yang ikut campur tangan dengan peradaban Bumi di masa lalu. Tapi aku masih belum yakin dan tidak terlalu percaya dengan teori konspirasi yang satu ini. Kau tanya, bagaimana aku bisa tahu tentang Face-Shadow atau kau adalah targetnya? Sekarang aku balik tanya, apa kau merasakan sesuatu atau hal yang aneh dengan dirimu belakangan ini?”

“Apa maksudnya?“ tanya Anna.

“Maksudnya, apa kau merasa punya kekuatan yang aneh? Atau ada sesuatu yang membuatmu merasa ‘aneh’, begitu?” Yordan menimpali. Anna tampak berpikir. “Entahlah, tapi aku tidak ingat apapun sejak perang berakhir,“ katanya kemudian.

“Apapun?“ Zero bertanya. Anna mengangguk. Zero lalu melanjutkan, “Setiap target Face-Shadow akan menghilang, atau ditemukan tak bernyawa. Tapi aku yakin, meski menghilang pun, mereka semua mati. Tapi tak ada yang tahu untum tujuan apa Face-Shadow membunuh manusia. Yang aku tahu, meski terlihat membunuh secara acak, tapi sebenarnya tidak. Hanya saja dia akan membunuh siapapun yang sudah menjadi targetnya dalam jarak terdekat dengannya, tanpa ada urutan tertentu. Itulah yang menyulitkan untuk menyelamatkan target berikutnya. Karena tak ada yang tahu kapan dan di mana dia akan muncul.”

Anna tampak berpikir dengan penjelasan Zero. “Kalau tak ada yang tahu di mana dia akan muncul, lalu bagaimana kau tahu aku sedang diincar? Dan astaga … aku masih benar-benar tidak paham tentang semua ini,“ ujar Anna sambil mengacak-acak rambut.

“Face-Shadow ini sudah ada sejak dahulu kala. Dan pembunuhan yang dilakukannya, tidak baru terjadi setelah perang. Tapi sudah sejak ribuan tahun yang lalu. Tapi kenapa sekarang dia berbahaya? Pertama biar aku beritahu padamu mengenai target dari Face-Shadow. Siapapun yang menjadi target Face-Shadow bukanlah manusia biasa. Mereka adalah orang-orang ‘istimewa‘ yang terlahir dengan kesadaran dimensi yang lebih tinggi dari manusia pada umumnya. Mereka adalah manusia yang berasal dari dimensi ke-5 atau lebih tinggi yang membawa misi khusus ke Bumi. Untuk kau tahu, Bumi ini sekarang masih berada dalam dimensi ke-3, begitu pula dengan manusia di dalamnya. Sejak beberapa ratus tahun yang lalu, Bumi sedang menuju kenaikan menuju dimensi ke-5, salah satunya dengan ‘penyucian‘ kembali. Hal ini biasanya dapat berupa bencana hebat seperti banjir bandang dalam kisah Utnapishtim, sebuah wabah epidemi, ataupun perang besar seperti yang baru saja terjadi.

Manusia-manusia dari dimensi ke-5 ini, salah satunya membawa misi untuk membantu ‘kenaikan’ Bumi. Mereka disebut dengan para Lightworker. Tapi seperti dalam sebuah kisah fiksi atau novel, tentu, jika ada karakter ‘pahlawan’, maka pasti ada karakter ‘penjahat’. Dan ‘penjahat’ di sini, adalah Face-Shadow dan para pengikutnya, yang kami sebut sebagai ‘Darkworker’. Mereka berusaha untuk menghentikan proses ‘kenaikan’ Bumi, dengan membunuh para Lightworker.

Dulu, sebelum perang, Lightworker tidak terlalu kentara. Yah, setelah ‘penyucian’ dan lima persen manusia yang tersisa kini, hampir separuhnya adalah para Lightworker. Dulu, karena populasi manusia masih sangat banyak, menghilangnya satu dua orang, dengan tempat yang acak dan jarak yang jauh tidak akan membuat curiga. Kekuatan para Lightworker dulu juga tidak terlalu tampak, bahkan kebanyakan malah terlihat seperti manusia biasa.

Lihat selengkapnya